Saturday, April 27, 2024
HomePerspectiveArtikelKebiasaan-kebiasan buruk yang menyebabkan karir mandek

Kebiasaan-kebiasan buruk yang menyebabkan karir mandek

Meraih sukses dalam karir tidak cukup hanya dengan berdiam diri menunggu datangnya keberuntungan dan mukjizat. Usaha dan kerja keras juga diperlukan. Namun yang tak kalah sulit dan tak kalah penting adalah menjaga karir yang telah kamu raih.

Jangan sampai jenjang karir yang kamu lewati runtuh dan tidak bertahan lama hanya karena hal-hal yang sepele, termasuk kebiasaan buruk yang sebenarnya mudah dihindari.  Nah, agar karir kamu tetap aman, kamu wajib menghindari kebiasan buruk yang harus dihentikan seperti, suka membuang waktu.

Saat berada di kantor, tinggalkan semua urusan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan sampai waktu bekerja hanya habis dengan mengobrol atau bergosip hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu adalah salah satu penunjang karir. Kalau kamu suka membuang waktu secara percuma, bukan hanya banyak proyek yang berisiko melanggar deadline, kamu juga jadi harus bekerja terburu-buru menjelang batas waktu. Akibatnya, hasil pekerjaan kamu tidak maksimal.

Menunda-nunda pekerjaan juga merupakan salah satu yang menyebabkan karir mandek. Bila kamu cenderung menunda-nunda pekerjaan hingga dekat dengan deadline atau tenggat waktu, sudah saatnya kebiasaan itu dihilangkan kalau tidak ingin karir mandek.

Saat kamu menunda pekerjaan hingga dekat dengan deadline, pada akhirnya kamu hanya bisa mengerjakan sekadarnya saja, yaitu sekadar pekerjaan itu selesai. Hasilnya belum tentu memuaskan, baik bagi kamu maupun atasan. Bahkan yang lebih buruk lagi, pekerjaan belum selesai, deadline sudah terlewati.

Kebiasaan menunda pekerjaan juga bisa menyebabkan stres bagi diri kamu sendiri dan bagi orang-orang yang bekerja dengan kamu. Lama-kelamaan, rekan kerja dan atasan akan malas bekerja sama dengan kamu.  Dampaknya, karir kamu mandek.

Mengalami perjalanan karir yang mandek atau statis memang tidak menyenangkan, waktu yang digunakan untuk bekerja terlihat terbuang sia-sia. Untuk itu hanya kita sendiri yang bisa mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. 

Hanya kamu sendiri yang bisa memahami bagaimana kamu menjalani selama ini, karena bisa jadi pemahaman akan menjalani tanggung jawab pekerjaan yang kamu rasa baik, memiliki persepsi yang berbeda di mata atasan, rekan kerja, dan perusahaan.

Namun demikian, kebiasaan buruk tetaplah kebiasaan buruk.  Tidak ada kebiasaan buruk menurut kita, sementara menurut orang lain itu kebiasaan baik.  Bagaimanapun kebiasaan baik dan buruk bersifat universal. Semua orang memiliki pengertian yang sama terkait kebiasaan baik dan kebiasaan buruk

Maka dari itu, sebelum terlambat dan berdampak buruk pada karir kamu, ubahlah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Saatnya kamu melakukan perubahan cepat dan nyata.  

Bila biasanya kamu menunda-nunda, mulai sekarang tuntut diri kamu untuk menyelesaikan tugas sebelum deadline tiba.  Dengan menuntut diri sendiri, berarti kamu sudah mulai berusaha menjadi orang yang berprestasi.  Bukankah memiliki prestasi menunjukkan keberhasilan kita menjadi orang yang lebih baik?

Gunakan waktu saat ini sebagai kesempatan untuk mengubah karir dari yang statis menjadi dinamis. Kebiasaan-kebiasaan baik kamu akan membuka mata atasan untuk kemudian memberikan kamu kesempatan meraih posisi dan karir yang kamu inginkan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor