Jika seseorang sering berpindah pekerjaan, misalnya dalam 5 tahun berpindah pekerjaan 3 kali. Padahal jika kita mengetahui alasan sebenarnya orang tersebut tidak ingin dan tidak sengaja melakukannya, misalnya alasan pabrik bangkrut atau salary yang kecil. Tetapi disaat melamar pekerjaan yang baru (ke-4) apakah kita harus jujur semuanya atau hanya cerita sebagian, padahal sebagian HR menganggap hal tesebut (sering berpindah kerja) itu tidak baik bahkan memfonis orang tersebut tidak kuat mentalnya? Bagaimana menurut Anda? Terima kasih.
Mac Why
Dear Sdr.Mac,
Ada banyak alasan seseorang berpindah pekerjaan maupun berganti profesi. Menceritakan yang sebenarnya adalah hal sederhana dan tepat yang akan memudahkan diri sendiri saat wawancara maupun ke depannya. Fokuslah pada hal positif yang ingin Anda raih seperti pengembangan karir. Jika alasan Anda adalah gaji yang kecil, gunakan kalimat lebih positif seperti ‘kebutuhan hidup lebih tinggi namun belum ada posisi kosong di perusahaan’. Sebaiknya Anda telah berdiskusi dengan pihak HRD perusahaan sebelumnya sehingga memudahkan penjelasan dalam wawancara di calon tempat kerja baru.
Salah satu penilaian penting dalam wawancara atau asesment rekrutmen adalah kemampuan mengelola konflik. Pewawancara tidak akan berhenti pada satu jawaban seperti perusahaan bangkrut atau perampingan/pengurangan tenaga kerja, namun ingin mengetahui bagaimana Anda menyikapi kondisi tersebut. Sedapat mungkin, jangan pernah menjelekkan perusahaan sebelumnya termasuk rekan, senior atau atasan. Hal ini justru akan mengesankan Anda tidak mampu mengelola konflik secara internal (diri) dan ada kemungkinan Anda akan melakukan hal sama di lain kesempatan. Jangan pula memberi jawaban normatif atau defensif, seperti ‘tidak ada masalah’ atau ‘baik-baik saja’. Karena justru mengherankan jika seseorang tidak mampu mengenali masalah dalam lingkungan kerjanya. Fokuslah pada situasi dan penyelesaiannya saat itu, sekalipun hasilnya tidak seperti harapan, Anda harus mampu menyajikan sikap positif seperti nilai atau pembelajaran dari peristiwa tersebut untuk diri sendiri. Jangan lupa bahwa sangat mungkin Anda akan kembali berinteraksi atau bekerjasama dengan rekan atau perusahaan sebelumnya.
Tips kecil terakhir, coba evaluasi kepindahan kerja Anda dalam beberapa tahun terakhir secara jernih. Lihat kembali penyebab dan perasaan Anda saat itu, berdiskusilah dengan diri sendiri untuk mengetahui yang sebenarnya Anda inginkan dalam beraktivitas/kerja. Semoga membantu 🙂
Salam,
Tim Konsultankarir.com
Thanks atas tanggapannya, dan sangat membuka pikiran saya untuk bertindak lebih baik dalam hal karir khususnya, cuma ada satu hal yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika HRD ditempat lama tidak bisa bekerja secara profesional, misalnya mereka mengetahui kita akan pindah kerja, apakah mereka bisa membantu kita untuk menjadi jembatan ke perusahaan yang baru atau malah menjadi batu hambatan, karena tidak semua orang (HRD) bisa bersikap profesional, tidak semua orang senang melihat orang lain sukses.
Terima kasih…
Dear Sdr. Mac,
Tidak mudah memang membuat orang lain memahami keinginan, aspirasi terlebih kritik kita. Secara general, biasanya pihak perusahaan dalam hal ini HRD memiliki tugas untuk mengetahui penyebab utama pengunduran diri karyawan. Dengan mengetahui faktor penyebab, maka diharapkan perusahaan akan mengambil langkah tepat. Langkah ini bisa berupa solusi atas penyebab kepindahan karyawan, atau solusi secara organisasi ke depannya.
Akan menjadi poin plus jika justru Anda yang menawarkan diri untuk membantu mencari pengganti. Selain Anda memberikan waktu pada perusahaan untuk mencari pengganti (biasanya minimal 30 hari), Anda menunjukkan niat baik untuk terus membangun hubungan profesional ke depan.
Jika perusahan menilai Anda sebagai karyawan potensial (talent) atau karyawan dengan keahlian langka, kemungkinan besar perusahaan tidak ingin kehilangan Anda. Pandangan ini dapat dianggap sebagai usaha menghambat dari sudut pandang Anda, bisa juga menjadi peluang untuk negosiasi atas kebutuhan Anda yang mungkin belum terpenuhi atau pintu gerbang untuk solusi penyebab keinginan mengundurkan diri.
Agak sulit jika Anda mengandalkan perusahan lama untuk menjembatani ke perusahaan lain, meskipun hal ini juga bisa terjadi. Biasanya jika perusahaan memang melihat ada kekeliruan di proses rekrutmen, sehingga menjadi niat baik kedua pihak untuk win-win solution di kemudian hari. Kekeliruan ini, misalnya, Anda melamar sebagai marketing, ternyata perusahaan lebih membutuhkan personil admin. Mungkin perusahaan akan tetap menawarkan dengan harapan karyawan bisa menyenangi bidang itu, dengan kesempatan untuk pindah bagian di waktu tertentu. Jika ternyata dalam perkembangan tidak terdapat lowongan di posisi yang dijanjikan, maka ada kemungkinan perusahaan (HRD) menawarkan bantuan semacam rekomendasi perusahaan lain.
Fokuslah pada potensi dan passion atau keinginan karier Anda ke depan, perkecil energi untuk memikirkan pihak/individu yang mungkin tidak mendukung. Semoga membantu 🙂
Salam,
Tim Konsultankarir.com