Sengaja atau tidak, kita selalu membuat impresi pada orang lain. Kebutuhan untuk dikenal dan diterima pun bersifat alami sehingga keunikan merupakan personal branding di dunia yang kompetitif ini.
Menjadi unik bukan lagi sekedar impian, karena media online bagai menawarkan surga bagi ekspresi individual! Anda bisa merangkai kata dan menunjukkan pada dunia tentang berbunganya hati pagi itu, bingungnya memilih menu makan siang, kepenatan kerja, hingga ‘berseru SOS karena salah jalan dan menjadi peserta parkir terpanjang di dunia’ alias macet. Anda juga bisa membangun rumah maya berupa blog maupun website personal. Semua itu memungkinkan Anda untuk menampilkan diri sepersonal mungkin: Hi World, it’s ME!
Bagaimana dengan alamat maya?
kemilau_ku@yahoo.com; imut-loetjoe@gmail.com, tak-tik@yahoo.co.id
atau
sastra.fans2011@yahoo.com, music.lover@yahoo.co.id
atau
ga.ntEn9@gmail.com, eca.ntik@gmail.com, 2an1@yahoo.com
Apakah Anda pernah menjumpai alamat e-mail di atas?
Unik kah?
Sekarang, bayangkan Anda menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memanggil pemilik e-mail di atas,
atau,
Anda telah bertemu dengan sebagian pemilik e-mail tersebut dalam pertemuan makan siang, kemudian Anda tertarik untuk menindaklanjuti pembicaraan tentang satu proyek dengan salah satu pemilik e-mail di atas, dapatkah Anda menemukannya dengan mudah?
Ilustrasi kecil ini untuk menggambarkan masih banyaknya orang yang belum menyadari atau bahkan tidak peduli dengan nama/alamat e-mailnya. Anda mungkin memiliki kenangan tersendiri dengan nama e-mail pilihan Anda, namun, apakah tujuan pembuatannya? Tidak jarang alamat e-mail semacam ini digunakan untuk mengirim aplikasi kerja. Jika Anda di departemen SDM, apakah Anda akan menyambut riang 50 e-mail seperti itu?
Unik vs. Tepat
Keunikan e-mail yang biasanya merupakan ekspresi dari ‘identitas’, hobi, professional, singkatan/inisial nama, hendaknya tidak digunakan dalam korespondensi formal (professional). Hal ini karena akan menyulitkan pihak lain yang menerima, sekaligus menyulitkan diri Anda sendiri karena sulit untuk diingat. Anda tentu tahu bahwa penciptaan dan pengembangan perangkat digital bertujuan untuk memudahkan tugas manusia. Dalam urusan korespondensi ini, kita akan segera menemukan alamat e-mail seseorang tanpa menuliskan nama lengkap, cukup dengan mengetikkan satu atau dua huruf namanya saja. Hanya dalam hitungan detik, kita akan segera melihat berderet nama yang mengandung huruf tertentu.
Sementara, calon pengirim e-mail juga cenderung akan langsung menuliskan nama Anda, bukan inisial, hobi, atau lainnya. Hal ini yang membuat jemari pengirim akan langsung mengetikkan nama Anda, biasanya nama depan. Anda bisa bayangkan jika ternyata nama e-mail Anda ternyata adalah warna kesayangan atau nama anak yang tidak dikenal oleh calon pengirim e-mail. Pada tahap awal ini, Anda telah merepotkan satu pihak yang berkepentingan dan merumitkan diri sendiri.
Pernahkah Anda mencoba memberikan masukan pada rekan/teman tentang nama e-mail? Apakah reaksi yang muncul adalah ‘Waah jangan’, ‘itu lucu, saya suka!’ atau ‘Hmmm.. iya sih.. tapi unik kan?’
Phil Rosenberg dalam blog www.recareered.com memberikan rekomendasi jenis (tips) nama e-mail yang mudah untuk diingat, di antaranya;
- Nama depan & belakang: rosakemala@gmail.com; danu.gunawan@yahoo.com, dan sebagainya. Jika kombinasi nama ini ditolak, tambahkan angka namun bukan tahun /tangga lahir, sebaiknya tahun pembuatan seperti 2008,2010, dan sebagainya.
- Gunakan layanan e-mail yang umum (dikenal luas) seperti Yahoo, Gmail atau Hotmail, tentu Anda dapat menggunakan lainnya seperti Lycos atau Plasa, namun akan lebih memudahkan alamat yang telah dikenal masyarakat umum.
- Pisahkan e-mail untuk kepentingan pribadi dan professional/formal
Sekarang, siapkah Anda untuk melangkah dari unik menjadi otentik? (lihat: http://www.konsultankarir.com/2010/07/26/saya-dan-karir/jadilah-otentik-bukan-hanya-sekedar-unik/)
Sumber:
http://www.recareered.com/blog/2011/01/21/career-advice-does-your-email-address-matter/
Ah biasa aja ga ada yang unik sama sekali