Di dunia kerja dan profesi ada pepatah lama yang menawarkan dua pilihan yakni: ?menjadi ikan besar di kolam kecil? atau menjadi ikan kecil di tengah lautan??. Maknanya tentu saja berarti memilih menjadi boss atau pimpinan di perusahaan kecil? atau menjadi pekerja biasa alias pegawai posisi bawah tapi di perusahaan besar?. Sebuah pilihan-pilihan dengan berbagai asumsi yang mengandung konsekuensi tertentu.
Kalau menjadi pimpinan di perusahaan kecil, maka dia bisa menjadi pengambil keputusan kunci, menjadi orang ?penting?, menjadi orang dalam posisi paling disegani dan dihormati di tempat kerja yang kecil tersebut. Sementara menjadi pekerja biasa di perusahaan ternama, besar, maka artinya meski dia tidak bisa menjadi pengambil keputusan, tapi dia mengikuti dan terlibat dalam sebuah proses besar, akan menjadi saksi sejarah apabila perusahaannya tersebut masuk dalam kategori perusahaan multinasional, kelas dunia.
Argumentasi di atas barangkali memang sudah sering didengar dan dibicarakan banyak orang. Tapi bagaimana dengan pepatah yang hampir tidak kita pernah dengar, yakni: ?menjadi ikan besar di tengah lautan luas? Atau menjadi ikan kecil di kolam kecil??.
Filosofi ikan besar di tengah lautan luas, sudah tentu bermakna menjadi boss atau pimpinan diperusahaan besar yang barangkali menghasilkan milyar-an dan triyul-an rupiah pertahun. Mungkin ini menjadi impian banyak orang, dengan berbagai konsekuensi yang menggiurkan sekaligus bisa jadi mengerikan, misalnya, terjebak dalam skema hutang, nilai saham yang merosot, ambruk, dan berbagai keterpurukan lain.
Nah, untuk itu, inilah saatnya berpikir menjadi ikan kecil di dalam kolam kecil. Menjadi pekerja keras, pekerja biasa, di sebuah perusahaan kecil yang biasa-biasa saja juga. Masyarakat Indonesia sudah membuktikan bahwa saat krisis ekonomi 1998 melanda Asia, termasuk Indonesia, justru Usaha Kecil Menengah (UKM) lah yang mampu bertahan di tengah deraan krisis.
Menjadi ikan kecil di tengah kolam kecil justru paling selamat saat itu, sementara kolam luas dan lautan bahkan tak mampu lagi menampung ikan-ikan yang ada di dalamnya. Banyak karyawan di perusahaan besar justru terkena dampak PHK massal.
Pembuktian keberhasilan UKM bertahan di tengah dampak krisis ekonomi sudah seharusnya menjadi pelajaran berharga. Tinggal kita sendiri yang harus terus melanjutkan keberhasilan tersebut, senyambi makin menguatkan kaki-kaki perusahaan kecil yang terus dikembangkan.
Sudah terbukti pula, orang-orang yang tangguh mengembangkan usahanya, biasanya berawal dari pengalamannya yang teruji di perusahaan kecil. Sudah jamak pula bila ketika kita bekerja di perusahaan kecil, maka segala kemampuan dan bakat kita akan terasah. Kita dituntut untuk multi skill, berkemampuan di segala bidang. Inilah ujian yang paling pas untuk melatih setiap kemampuan dari masing-masing personal. Jadi benar kan, sudah saatnya kita memikirkan untuk makin mengasah kemampuan kita sebaik-baiknya, dengan menjadi pekerja keras di sebuah perusahaan kecil. Siap untuk mencoba tantangan ini??
Wah.. content2 blog ini bagus sekali dan sangat bermanfaat buat kita2 yang ingin meniti karir.
Minta ijin untuk menjadi sumber beberapa artikel di blog saya, skaligus blog ini dijadikan referensi link di BlogRoll saya.
Thanks
Hermawan Petra
Dear Pak Hermawan,
Terima kasih atas kunjungannya di Konsultankarir.com. Content kami dapat dikutip (sebagian, jangan semua) dengan mencantumkan sumbernya. Terima kasih untuk mencantumkan kami dalam blogroll Anda.
Salam,
Tim Konsultankarir.com
yang penting manajemennya baik. perusahaan manapun sehebat apapun kalau manajemennya buruk, orang2 tidak akan bertahan lama. begitu juga dengan kesempatan berkarir. semakin terbuka, maka semakin orang2 bersemangat dlm berkarya.