Kondisi perekonomian akhir-akhir ini memang tidak terlalu bersahabat. Kita sering mendengar berita-berita tentang PHK. Apakah sudah saatnya kita bersiap-siap?
Well, dalam kondisi apa pun juga, tidak ada yang bisa menjamin kelangsungan sebuah pekerjaan. Seorang karyawan tidak punya kuasa untuk kepastian karirnya di suatu perusahaan. Bisa saja sewaktu-waktu dia kehilangan pekerjaan karena berbagai alasan. Salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk mengantisipasi hal tersebut adalah melakukan pekerjaan ganda (double job).
Dengan memiliki sebuah pekerjaan atau kegiatan lain di luar pekerjaan utama, kita tidak terlalu tergantung seratus persen pada pekerjaan kita. Sehingga, misalnya, dalam kondisi krisis seperti ini, kemungkinan besar tidak ada dari kita yang menikmati kenaikan gaji. Nah, apabila kita sudah memiliki cadangan yang lain, setidaknya kita bisa merasa lebih tenang, tidak terlalu stress menghadapinya.
Namun hati-hati, tentu saja untuk melakukan double job harus ada pengorbanan. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan, sebelum Anda melakukan double job?
Pertama, sudah siapkah Anda, untuk kehilangan banyak waktu personal Anda? Tentu saja, untuk satu pekerjaan saja kadang sudah sulit menyisihkan waktu untuk hal-hal pribadi, apalagi dua?
Selain itu, sebisa mungkin, jangan sampai kinerja pada pekerjaan utama turun. Awas, tingkat stress juga dapat meningkat karena tuntutan dari kedua pekerjaan.Harga yang harus dibayar untuk stress ini cukup tinggi, tidak hanya secara psikis, tetapi bisa juga merambat ke fisik. Kesehatan tubuh bisa menurun bila sering stress.
Bila Anda belum siap untuk semua ini, sebaiknya jangan melakukan double job. Pikirkan cara lain mengatasi krisis, seperti mengurangi pengeluaran.
Kalau memang pekerjaan kedua adalah hal yang perlu dilakukan, pilihlah pekerjaan yang akan mendukung karir Anda selanjutnya. Misalnya, bekerja sebagai agen penjual akan memberikan pengalaman sales. Atau bisa juga pekerjaan kedua memberikan rangsangan yang berbeda dari apa yang Anda dapatkan pada pekerjaan pertama.
Misalnya, pekerjaan utama Anda banyak menggunakan otak, maka pekerjaan yang mengandalkan fisik akan membuat Anda menjadi lebih kreatif. Contohnya seorang yang bekerja di bank dapat menambah penghasilannya dengan menjadi instruktur yoga.
Bila pekerjaan utama Anda memakan waktu yang panjang dan sering ada lembur mendadak, maka pekerjaan freelance yang waktunya fleksibel akan lebih baik. Misalnya penerjemah, data entry, dan pengasuh anak.
Konflik dengan pekerjaan utama
Sebelum melakukan pekerjaan ganda, pastikan bahwa apa yang Anda kerjakan tidak melanggar peraturan dalam pekerjaan utama Anda. Misalnya, melakukan pekerjaan lain pada jam kerja—menggunakan komputer, kertas, mesin fotokopi dan pesawat telepon kantor untuk pekerjaan Anda yang lain—maka Anda dapat dipecat.
Bekerja pada perusahaan kompetitor juga sebuah ide yang sangat buruk dan sudah pasti dilarang oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Bahkan tanpa aturan yang melanggar hal ini, mengerjakan pekerjaan kedua yang bersaing dengan pekerjaan utama Anda sangat beresiko.
Bila Anda tidak yakin mengenai potensi konflik, cobalah meminta ijin pada atasan Anda. Setelah mendapat ijin, jangan lupa menyimpan dokumentasi tertulis. Misalnya, dengan mengirim email yang mengucapkan terima kasih kepada atasan Anda atas pengertiannya terhadap kebutuhan Anda memiliki pekerjaan ganda. Tambahkan bahwa komitmen Anda tetap 100 persen pada pekerjaan Anda tersebut.
Jadi, siap-siap mental dan fisik sebelum double job.
Yup, double job is always challenging :). Anyway.. nice post.
Halo, Rangga, terima kasih sudah mampir kembali dan terima kasih atas komentarmu.
Seberapa besar peran double job solusi di masa krisis mengingat mencari pekerjaan saja sekarang sulit?
Hello Rani. Sorry baru balas komennya. Mencari pekerjaan yang cocok memang terkadang susah-susah gampang. Bila Anda belum menemukan pekerjaan yang cocok, jangan menyerah ya… Dalam artikel di atas, double job tidak selalu berarti bekerja pada pihak lain, bisa juga berarti menciptakan peluang-peluang bisnis baru.