Saturday, April 27, 2024
HomePerspectiveArtikelFacebook, Twitter, Bukan Cuma Mainan Lho

Facebook, Twitter, Bukan Cuma Mainan Lho

Suka main Facebook? Keranjingan update perkembangan kamu lewat Twitter? Tak perlu malu dengan hobby kamu itu, karena ternyata, hobby seperti itu juga bisa menjadi profesi.

Kabar baik untuk para penggila social media, belakangan ini sedang banyak perusahaan yang mencari Anda. Trend ini sudah cukup besar di Amerika, dan sedang menunjukkan gejala-gejalanya di Indonesia. Perusahaan-perusahaan membutuhkan profesi baru yang disebut social media whiz, pelaku social media (terutama yang paling dominan seperti Facebook dan Twitter) untuk menghidupkan account brand mereka.

Setiap perusahaan mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk social media whiz ini. Kesamaan dari semuanya adalah mereka butuh orang yang dapat berinteraksi dengan aktif di dalam social media, seseorang yang memang hidup di habitat itu sehingga sudah terbiasa melakukan apa yang menjadi budaya di dalam lingkungan itu. Seorang yang pandai menulis status dan menjawab komentar dengan menarik sehingga pembaca terus mengikuti kelanjutannya. Secara khusus dia juga harus menguasai bidang yang sedang dibicarakan dan memahami karakter audience yang menjadi sasarannya.

Misalnya, sebuah perusahaan produsen anggur (wine) baru-baru ini mengiklankan mencari seorang social media whiz dengan syarat dia adalah seorang wine enthusiast, seorang pencinta anggur, bisa dikatakan begitu. Gaji yang ditawarkan adalah 10.000 USD per bulan, atau lebih dari Rp 100 juta rupiah!!! Wow… Tugasnya adalah mempromosikan produk anggur perusahaan tersebut di blog, Facebook dan Twitter. Kedengarannya menyenangkan bukan?

Hal ini tidak hanya terjadi di Amerika lho. Belum lama ini seorang teman saya juga direkrut sebuah perusahaan untuk melakukan Facebook. Pekerjaannya seperti mimpi bagi kalian yang penyuka dan bernapas di habitat social media. Tugasnya setiap hari: membuka Facebook, menjawab komentar, melempar topik, memonitor masukan-masukan yang masuk, dan setiap minggu mendiskusikannya dengan pemilik brand. Pemilik brand ingin tahu apa saja yang dibicarakan orang tentang produk mereka dan bagaimana kemudian menjawabnya sehingga menciptakan citra positif terhadap produk tersebut.

Yang menarik, pekerjaan seperti ini biasanya bisa dikerjakan di mana saja, asal ada koneksi internet. Entah itu di rumah, di cafe, di atas kasur, di bathtub, di pantai, terserah. Apalagi sekarang dengan menjamurnya blackberry, komentar dari konsumen juga semakin cepat, sehingga sebagai produsen juga harus menanggapi dengan lebih cepat. Pekerjaan seperti ini terkadang tidak mengenal waktu, 24 jam harus waspada, tapi bila Anda menikmatinya, tidak ada masalah bukan?

Apalagi sekarang sedang heboh-hebohnya para capres dan cawapres berkampanye. Sudahkah mereka menggunakan social media ini dengan baik? Coba kalian perhatikan. Di Facebook sudah banyak kampanye capres/cawapres kita. Tidak hanya itu, mereka juga mendekati blogger-blogger. Twitter mungkin segera akan menjadi sasaran.

Nah, setelah membaca artikel ini, perlakukanlah mainan kamu (Facebook, Twitter, dll itu) dengan lebih serius. Manfaatkanlah sebisanya untuk menunjukkan kepiawaian kamu. Siapa tahu kamu dilirik salah satu capres/cawapres menjadi pelaku social media buat mereka yang ingin mendekati kaum muda? Kita tidak pernah tahu…

Atau bila politik bukan bidangmu, mulailah serius nge-blog atau Facebook dengan topik yang menjadi andalanmu. Misalkan kamu seorang penggila film dan teman-teman sering mendengarkan komentarmu tentang film-film terbaru yang kamu tonton. Pamerkanlah hal itu, bisa di blog ataupun di Facebook. Siapa tahu bioskop 21 atau Blitz memerlukan jasa kamu. Sekali lagi, kita tidak pernah tahu, bukan?

Jadi, siapa bilang Facebook, Twitter, cuma mainan?

RELATED ARTICLES

4 COMMENTS

  1. wah, infonya boleh juga tuh. mmhh.. kira-kira di indonesia ada nggak ya speerti itu? boleh dong tau ? boleh juga dong di-rekrut. daripada bosen jadi pengangguran terus nih !

  2. Dear Sendhi,

    Untuk mencari perusahaan Indonesia yang menawarkan lowongan profesi-profesi itu, Anda harus sering-sering browsing dan termasuk menggunakan “mainan-mainan” itu. Misalnya, Facebook dan Twitter. Setelah Anda menjadi masternya, pasti pekerjaan itu akan mencari Anda. Biasanya rekruter juga memasang iklan di dalam habitat-habitat tersebut. Jadi, jangan menyerah ya ! Sukses buat Anda.

    Salam,
    m

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor