Friday, April 19, 2024
HomeSaya dan KarirJadilah Otentik, bukan hanya sekedar Unik

Jadilah Otentik, bukan hanya sekedar Unik

Kita seringkali mendapatkan nasehat untuk berani tampil beda, untuk menjadi diri sendiri, untuk menjadi unik. Tapi tahukah Anda? Semua orang adalah unik. Anda dengan ciri kepribadian Anda, gaya berbusana, gaya rambut, bahkan gaya tidur-pun bisa menjadikan Anda seorang yang unik. Gabungan dari segala hal yang ada pada Anda, yang bisa dilihat orang lain secara kasat mata sudah dapat menjadikan Anda seorang yang unik.

Unik adalah hal-hal yang bisa dirasakan dan dilihat secara indra fisik oleh orang lain, disamping oleh diri kita sendiri. Keunikan adalah hal yang mudah dicapai oleh hampir semua orang tanpa effort yang luar biasa. Cukup mengubah penampilan fisik yang lain daripada yang lain atau tampil sangat berbeda dari orang kebanyakan sudah dapat menjadikan Anda unik. Lalu apa manfaatnya? Mungkin selain untuk menampilkan diri yang baru dan sudah bosan dengan ?penampilan’ yang itu-itu saja, juga berguna untuk menyesuaikan diri dalam strata pergaulan sosial, namun menjadi unik belumlah memiliki makna yang mendalam. Kita perlu menjadi otentik untuk dapat merasakan makna menjadi manusia yang sesungguhnya. Untuk dapat dipercaya dan dikenang secara positif oleh orang-orang yang kita tinggalkan (bila saat ajal memanggil…hehehe), maka yang perlu kita kembangkan adalah otentisitas diri.

Otentik berarti menjadi diri Anda yang sejati, menjadi diri Anda yang sesungguhnya. Jika keunikan Anda dengan mudah dapat dilihat oleh mata kepala Anda sendiri dan mata kepala orang lain, maka otentisitas Anda hanya dapat dilihat oleh mata hati orang lain, bahkan Anda sendiripun tidak bisa melihatnya atau mengatakan bahwa Andaa otentik. Otentik adalah hal yang abstrak. Hanya mata hati orang lain yang bisa menilai bahwa Anda adalah otentik, dan apakah Anda memang menjadi diri yang sesungguhnya. Seperti berlian, maka yang bisa menilai otentisitas berlian itu bukan berlian itu sendiri, tapi para ahli permata dan para penggemarnya.

Demikian juga dengan otentisitas Anda, orang-orang bisa merasakan otentisitas Anda dan senang berada didekat Anda karena Anda konsisten dengan keotentikan tersebut. Nah, bagaimana menjadi orang yang otentik? Sebagai langkah awal, Anda perlu memiliki kesadaran diri. Kesadaran untuk memahami secara mendalam apa yang menjadi kelebihan dan keterbatasan Anda, mencaritahu bagaimana kelebihan Anda bisa bermanfaat bagi orang-orang sekitar Anda, dan tidak memaksakan diri dengan keterbatasan Anda.

Saat Anda menunjukkan kelebihan dan keterbatasan Anda pada orang lain secara apa adanya, seimbang, dan transparan, serta tidak berupaya menjadi orang yang super tahu segalanya, maka orang yang berada dekat Anda akan merasa nyaman dan mau menjadi lebih terbuka pada Anda, yang pada akhirnya memunculkan kepercayaan.

Namun, itu saja belum cukup, Anda perlu memiliki perspektif moral yang terinternalisasi dengan baik dalam diri Anda yang ditunjukkan melalui nilai-nilai positif, seperti jujur, berani, bertanggung-jawab, dan lain-lain. Serta menjadikan etika sebagai standar dalam menjalani hidup. Moral dan etika serta kesadaran diri yang baik, membuat orang lain dapat memahami otentisitas Anda dan mengenali Anda sebagai orang yang senantiasa otentik dan yang bergerak menuju pada kebaikan. Berupaya menjadi orang baik dengan menampilkan diri sejatinya adalah jalan menjadi individu otentik. Jadi sudahkah Anda otentik? 🙂 (andin_a)

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor