Sunday, April 28, 2024
HomePerspectiveArtikelBerikut Tips Memimpin Karyawan Generasi Kerja Millennial

Berikut Tips Memimpin Karyawan Generasi Kerja Millennial

Setiap tahun, pasti akan bermunculan tenaga kerja baru yang berasal dari generasi milenial. Banyaknya pertambahan mengharuskan bagian SDM untuk melakukan serangkaian tugas untuk membangun budaya kerja lintas generasi agar fit dengan kondisi dan situasi dalam perusahaan. Dalam dunia kerja,  seorang atasan menjadi ujung tombak untuk menjawab tantangan bisnis sebagai sebuah tim. Tugas ini melibatkan banyak pemahaman supaya memberi dampak pada anggota-anggota timnya yang bisa jadi berasal dari generasi milenial.  Berikut ini tips untuk sukses memimpin generasi milenial.

Membangun rasa kepemilikan pada perusahaan

Hadirnya generasi millennial dalam dunia kerja memberikan dampak yang cukup besar, misalnya saja mempengaruhi bentuk pengembangan yang selama ini digunakan. Karena mereka tidak segan untuk mengungkapkan hak ataupun kebutuhan yang mereka inginkan pada tempat kerja. Bahkan mereka mendambakan kesempatan untuk menjadi salah satu bagian terpenting dalam perusahaan tersebut.

Bagian SDM maupun atasan harus mengenali kekuatan dari masing-masing karyawan yang berasal dari generasi ini. Hal ini bertujuan supaya mereka bisa memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Dengan membangun rasa kepemilikan pada perusahaan, generasi milenial akan merasa dibutuhkan dan dihargai. Cara ini bisa dikatakan sebagai teknik yang signifikan untuk membuat tim mencapai tujuan. Untuk dapat membangun rasa kepemilikan, salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan pada generasi ini mengambil keputusan dan memberikan wewenang untuk menangani tugas tertentu dalam sebuah program atau proyek yang sedang dikerjakan.

Fleksibilitas

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memahami gaya kerja generasi ini. Tidak semua karyawan dari generasi ini mau bekerja dengan jam kerja rutin ataupun mengikuti aturan pekerjaan yang terlalu mengikat. Sudah sepatutnya pemimpin dapat memahami proses dan gaya kerja setiap bawahannya agar mereka dapat memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan.   Sebagai atasan, keberagaman cara kerja ini harus dihargai dan jangan memaksakan bawahan untuk mengikuti cara kerja yang memaksa mereka bekerja tidak optimal.  oleh karena itu, bagian SDM perlu membangun sistem yang tepat. Atasan juga perlu bersikap lebih fleksibel sekaligus juga membangun fleksibilitas dalam tim kerjanya.

Bersikap Suportif

Atasan juga harus bersikap suportif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki generasi ini.  Bersikap transparan dan berkomitmen atas tujuan yang disepakati merupakan salah satu cara bersikap suportif. Termasuk juga, mengakui jika atasan berbuat salah. Di sisi lain, atasan perlu mengakui dan memberikan apresiasi kepada bawahan jika mereka berhasil menjalankan tugas dengan gemilang.  Sebaliknya, memberikan umpan balik yang konstruktif bila bawahan tidak dapat melakukan tugas dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan mereka, apakah pertemuan berjalan baik dan atasan mendapatkan dukungan menjadi bukti bahwa atasan berhasil memimpin generasi ini. Pada intinya, bersikap suportif akan membangun sistem kerja yang saling percaya.  Kepercayaan menjadi sumber penting dalam membangun budaya kerja yang kuat dan efektif.

Demikian ulasan singkat bagaimana memimpin generasi milenial, semoga bermanfaat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor