Monday, April 29, 2024
HomeBlogConsultant CornerEtika Business & Meal Meeting

Etika Business & Meal Meeting

Pertemuan bisnis dapat dilakukan di beberapa situasi, seperti Lunch Meeting di kafe hingga kantor dengan nuansa lebih formal. Berikut adalah tips ringan Do’s & Don’ts – yang bisa memberi nilai positif juga sebaliknya, baik dalam pertemuan dengan klien atau internal perusahaan.

Business Meeting

Do’s:

  • Tetap perlu disadari bahwa Anda bertindak membawa diri sendiri, karena itu sikap menjadi sorotan utama
  • Bersikaplah sopan, ramah dan melayani, karena tiga poin ini berperan penting dalam interaksi bisnis maupun personal
  • Kapanpun waktu pertemuan dengan klien itu diselenggarakan, tampilkan image dan ‘perilaku’ perusahaan dengan elegan

Don’ts:

  • Mendiskusikan isu yang menyangkut kerahasiaan perusahaan atau kondisi finansialnya
  • Menampilkan diri ?apa adanya? atau ?melakukan apa yang terlihat natural?. Jangan lupa selalu membawa dokumen bisnis dan persiapkan diri dengan membaca ulang sebelum di tempat pertemuan (bisa juga dalam perjalanan) sebagai pendukung profesionalitas.

Meal Meeting

Do’s:

  • Tunggu hingga host (tuan rumah) mempersilahkan Anda untuk menempati kursi/meja yang telah dipesan, baik secara verbal maupun gesture
  • Pesanlah makanan ringan, ingat, Anda diundang untuk pertemuan dan pembicaraan bisnis
  • Kunyah dan telan makanan dengan tenang sebelum berbicara
  • Bersikap ramah pada semua yang hadir
  • Ucapkan terima kasih pada tuan rumah atas hidangannya

Don’ts:

  • Bersikap atau berkata ?terserah? ketika memesan makanan, maupun bersikap menunda-nunda
  • Memulai menyantap hidangan sebelum semua undangan hadir
  • Berbicara dengan suara keras dan bahasa kasar, termasuk ketika menyelipkan humor, tetap perhatikan pemilihan kata
  • Menunjukkan sikap lebih tertarik pada hidangan dari pada agenda pertemuan
  • Mengkritik hidangan yang disajikan atau pilihan tempatnya

Perhatikan ekspresi dan gesture yang hadir dalam rapat. Ada beberapa isu sensitive yang perlu diperhatikan untuk tiap lingkup bisnis. Mungkin Anda bisa mengimbangi gaya santai ketika mengadakan pertemuan dengan sutradara dan rumah produksi untuk membuat video profile perusahaan atau produk. Namun tentu tidak bisa disamakan dengan klien lain. Selain lingkup bisnis, perhatikan pula gaya atau sikap personal, sehingga bisa menjalin interaksi personal yang positif bagi semua pihak 🙂

Semoga bermanfaat.

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor