Sudah jadi rahasia umum bahwa golf sebagai olahraga juga dikenal sebagai ajang untuk lobby bisnis maupun memperluas relasi. Dengan uang keanggotaan yang mahal bisa dipastikan member golf club memang berasal dari kelas tertentu. Memberships tersebut bisa mencapai jutaan, puluhan juta bahkan ratusan juta pertahun. Kalau sudah begini potensi untuk meningkatkan bisnis dengan networking makin luas juga berpotensi terdongkrak.
Namun bagi Anda yang baru merintis karir ataupun dalam posisi level karir menengah juga bisa memanfaatkan berbagai klub olahraga sebagai sarana mengembangkan karir Anda. Misalnya saja mengikuti klub fitnes, klub diving, klub bulutangkis, klub capoeira, klub yoga, dan beberapa klub olahraga lainnya yang keanggotaannya tidak semahal klub golf. Tetapi tentu saja setelah masuk klub tersebut, tidak cukup usaha Anda sampai disini. Ada beberapa etika yang harus Anda perhatikan untuk memaksimalkan fungsi keanggotaan tersebut demi menunjang karir Anda.
Etika dasar adalah jangan terlalu agresif untuk mencari relasi baru. Benar Anda harus bersikap asertif saat memperkenalkan diri pada anggota lain, namun jangan langsung menanyakan bidang pekerjaan maupun usahanya. Sebaiknya secara perlahan namun pasti Anda mempelajari dahulu situasi dan kondisi yang ada dari para anggota klub yang lebih dulu bergabung. Sebagai anggota baru Anda harus santun saat hendak mengenal anggota lainnya. Meskipun tujuan Anda mengikuti klub tersebut bisa saja karena ingin memperluas relasi, namun jangan pernah hal ini Anda tunjukkan secara terbuka. Bisa-bisa anggota klub lainnya akan memandang “aneh dan ajaib” kehadiran Anda. Anda sungguh beruntung kalau kegiatan olahraga tersebut nantinya bisa menjadi hobi, sehingga Anda tidak harus pura-pura menikmati olahraga tersebut.
Pembicaraan yang mengarah ke pada bidang pekerjaan idealnya kalau Anda sudah mengenal anggota lainnya paling tidak setelah 4 kali pertemuan secara intensif. Sehingga sangat wajar kalau Anda mulai menanyakan bidang pekerjaan kenalan baru tersebut, yang tentu saja dimulai dengan memperkenalkan bidang profesi diri Anda terlebih dahulu. Apabila Anda merasa kenalan baru ini akan mampu mendukung karir Anda di masa mendatang, maka di akhir kegiatan, Anda bisa memberikan kartu nama (bussiness card) Anda beserta no hp dan alamat email pribadi Anda. Jangan lupa meminta juga kartu nama relasi baru ini, kalau dia tidak membawa, keluarkan notes kecil Anda (yang tentunya sudah Anda persiapkan) untuk mencatat nama, no hp dan juga alamat email pribadinya.
Sistem menjalin relasi seperti ini merupakan sebuah cara yang mudah namun membutuhkan kesabaran dan kejelian tersendiri. Artinya Anda harus menjaga hasil perkenalan ini dengan rajin berkomunikasi kepada kenalan baru tersebut. Membangun dan mempertahankan hubungan yang baik itu membutuhkan waktu dan keuletan tersendiri. Demikian juga “buah” yang hendak dituai dari ajang pengembangan relasi tersebut. Bisa jadi perkenalan Anda tahun ini baru akan memperlihatkan hasilnya pada empat sampai lima tahun ke depan. Jadi tunggu apa lagi? Kenapa tidak segera mencari potensi hobi olahraga Anda?