Dunia kerja saat ini sudah makin penuh persaingan. Siapa yang tangguh, bekerja keras, serta smart dipastikan akan bertahan di posisinya. Bahkan memungkinkan untuk meningkatkan karirnya. Menjadi boss bukan tidak mungkin dirasakan semuan orang, termasuk para wanita. Nah sebagai wanita, bagaimana tips dan trik Anda menjadi seorang pimpinan di tengah-tengah karyawan yang mayoritas adalah pria?
Ada beberapa sikap yang bisa diambil ketika Anda menjadi boss, yang pertama perhatikan siapa saja pria yang menjadi bawahan Anda. Pelajari secara umum tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan apa saja yang dimiliki oleh anak buah Anda. Bagi boss wanita yang bekerja dengan para pria dari kelas pekerja terbawah, misalnya pekerja bangunan proyek, pekerja tambang, buruh pabrik, petugas cleaning service, sopir dan lainnya, maka harus dipastikan bahwa Anda memiliki pengetahuan dasar yang cukup terhadap apa-apa yang mereka kerjakan. Anda pun harus menunjukkan sikap respek dan serius mendengarkan berbagai masukan maupun keluhan mereka, dengan cara sopan, ramah namun tetap menjaga jarak. Tunjukkan juga bahwa Anda bukan tipe yang takut turun ke lapangan apabila dibutuhkan. Sikap Anda yang sesekali turun lapangan dengan cara serius namun santai, akan bisa menjadikan para bawahan tersebut menghormati dan segan dengan Anda. Respectfull, bukan takut.
Sementara bila posisi Anda berhubungan dengan karyawan pria pada level menengah, misalnya petugas administrasi, sekretaris, entry data, petugas kasir dan lainnya, maka tidak saja Anda diharapkan paham dan berpengetahuan atas pekerjaan mereka, namun juga Anda pribadi harus bisa menyakinkan bahwa Anda sendiri juga bisa melakukan pekerjaan tersebut. Di sinilah Anda harus memperlihatkan bahwa kehadiran mereka sangat Anda butuhkan, namun bukan berarti mereka bisa sewenang-wenang terhadap Anda. Dalam kesempatan personal, santai namun sekaligus serius (misalnya saat makan siang bersama, gathering, maupun meeting informal), kemukakan juga bahwa Anda pun pernah pada level mereka, dan tidak melupakan cara-cara menghandlenya. Untuk itu Anda jangan pernah lupa untuk sesekali mengasah kemampuan dasar Anda ini, sehingga jika sewaktu-waktu secara mendadak para bawahan ini meminta saran, masukan, maupun solusi atas persoalannya, Anda dengan segera bisa mengatasinya. Paling tidak memberikan contohnya. Not just talking only, but prove it!
Lalu bagaimana jika bawahan Anda mayoritas pria dalam posisi atas? Misalnya manajer keuangan, manajer marketing, manajer produksi, dan deretan manajer lainnya, maka pendekatan, sikap dan tindakan Anda tentu berbeda dengan para pekerja pria di kedua level lainnya. Di sini tidak saja kemampuan otak Anda yang dibutuhkan untuk mengatur strategi, namun kemampuan diplomasi Anda pun dituntut tinggi. Pastikan dalam setiap meeting baik formal maupun informal, Anda mencatat masing-masing perencanaan maupun kegiatan yang sudah mereka lakukan. Mencatat point-pointnya dalam otak dan juga tertulis secara langsung, jangan mengandalkan sekretaris Anda semata. Evaluasi pun Anda harus sampaikan secara terbuka berkaitan dengan segala laporan mereka. Ingat juga untuk sesekali melakukan ?pemeriksaan? mendadak pada bagian mereka sebelum meeting dimulai, hal ini untuk cross check apakah laporan tersebut sifatnya ?Asal Ibu Senang?, ataukah benar-benar laporan riil dari kondisi lapangan yang ada. Pada level ini, sebagai boss wanita Anda harus menunjukkan sikap bahwa kehadiran Anda adalah sebagai team leader dan sekaligus salah satu penanggung jawab atas kemajuan perusahaan, dan bukan sebagai threat, ancaman bagi karir mereka. Sehingga sesekali memanggil para bawahan itu secara terpisah, untuk mendiskusikan pekerjaan mereka, baik dari kendala, hambatan, maupun prospek ke depannya, merupakan salah satu kegiatan yang efektif agar bawahan Anda merasa tenang sekaligus bertanggungjawab atas apa yang sudah mereka laksanakan. Sense of belonging terhadap perkembangan perusahaan juga makin tumbuh di antara mereka.
Jika semua trik dan tips tersebut Anda jalankan, tidak akan ada masalah lagi bagi Anda untuk menjadi boss wanita di antara para pekerja pria.