Sebagai mahluk sosial pertemanan adalah hal yang penting dalam hidup, termasuk juga dalam dunia kerja. Memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja.
Baik buruknya lingkungan kerja otomatis berdampak juga pada baik buruknya kinerja seseorang di tempat kerja tersebut. Bagaimanapun, suasana kerja yang nyaman, damai, dinamis, saling respek dan mendukung satu sama lain tentu menjadi dambaan bagi semua orang dan akan menjadikan kita menjadi lebih produktif lagi.
Ada kalanya hubungan rekan kerja dilihat sepele oleh sebagian orang. Namun, ternyata hal ini dapat berpengaruh besar bagi kita. Berdasarkan survei Gallup pada tahun 2014, sebanyak 70% karyawan terlepas apapun jenis pekerjaannya, memiliki kepuasan kerja yang besar saat didorong oleh persahabatan yang kuat di tempat kerja.
Mereka yang memiliki sahabat terbaik di tempat kerja ditemukan tujuh kali lebih mungkin terlibat dalam tugas dan proyek yang tepat. Persahabatan mendorong mereka untuk memenuhi potensi dan membawa hasil yang lebih baik bagi perusahaan.
Serangkaian riset dari perkembangan perusahaan juga menemukan, persahabatan di antara tim dapat meningkatkan produktivitas yang sangat tinggi. Memiliki hubungan baik dengan rekan kerja ternyata juga membawa atmosfer kerja yang baik.
Mengingat rata-rata kita menghabiskan sepertiga waktu atau 8-10 jam dalam sehari berada di kantor, bukan tidak mungkin interaksi yang positif berdampak pada kinerja positif kita juga, demikian juga sebaliknya. Bahkan bisa jadi waktu bersama rekan kerja lebih banyak di banding dengan keluarga di rumah, menjadikan hubungan dengan rekan kerja seperti hubungan saudara atau pertemanan mendalam.
Salah satu cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja adalah dengan menjadi rekan kerja yang dapat diandalkan terutama saat dibutuhkan. Karena itu, perlu dicari tahu bagaimana pola interaksi di tempat kerja agar bisa mendapatkan rekan kerja yang cocok dengan kepribadian kita. Rekan kerja bisa menjadi teman diskusi, baik dalam hal pekerjaan maupun hal diluar pekerjaan.
Lalu apakah boleh bersaing dengan rekan kerja? Bersaing dengan rekan kerja itu boleh-boleh saja, selama masih dilakukan dengan cara yang sehat. Persaingan yang sehat juga bisa menjadi motivasi kita untuk bekerja lebih maksimal, dan bisa meningkatkan kinerja kita juga.
“Competition is always a good thing. It forces us to do our best. A monopoly renders people complacent and satisfied with mediocrity.” — Nancy Pearcey
Persaingan kerja adalah hal yang biasa dalam dunia kerja. Bahkan, jika dipikirkan secara bijak, sebenarnya persaingan kerja adalah peluang bagi kita untuk berkembang dan menonjolkan kinerja.
Semakin baik kita menyikapinya, semakin semangat kita dalam bekerja dan berkarir. Sebuah kompetisi kadang diperlukan untuk mendorong kita meningkatkan kinerja. Jangan pernah patah semangat karena persaingan kerja justru bisa memacu diri kita untuk menjadi lebih baik karena ketatnya persaingan.
Meski harus bersaing, kita juga harus tetap bisa bekerjasama untuk kemajuan perusahaan. Suasana persaingan yang tidak sehat bisa membuat lingkungan kerja juga terasa tidak nyaman. Oleh karena itu, kita juga harus pintar-pintar membaca situasi. Jangan juga selalu menganggap rekan kerja sebagai saingan, tetapi jadikan mereka sebagai teman.
Jangan ragu untuk meminta bantuan jika megalami kesulitan. Begitupun sebaliknya, membantu mereka saat mereka butuh bantuan.
Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja memiliki berbagai manfaat. Bukan hanya membuat lebih betah bekerja, tetapi juga menjadi penyemangat di tengah tekanan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Sudah seharusnya keberadaan rekan kerja membantu mempertahankan semangat dan motivasi kerja, dan bukan sebaliknya.