Tanpa kita sadari terkadang kita melakukan kebiasaan yang menghancurkan karir sendiri. Bahkan berakibat kita kehilangan pekerjaan. Jika kita tak segera menyadarinya, tentu hal ini menghambat kita mendapatkan kenaikan jabatan, bahkan bisa kehilangan kesempatan untuk promosi jabatan. Hal yang paling buruk, kita dapat tersingkir oleh pegawai-pegawai baru.
Apa saja hal yang bisa menghancurkan karir kita? Ada banyak. Berikut ini beberapa yang sering tanpa sadari kita lakukan:
1. Tidak mau meningkatkan skill dan kemampuan
Hal ini biasa terjadi pada mereka yang sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan. Lupa untuk mengembangkan diri. Terperangkap zona nyaman. Oleh karena itu, agar kita tetap mampu bersaing, maka harus tetap terbuka untuk meningkatkan kemampuan diri. Bahkan kalau bisa menambah skill yang sesuai perkembangan zaman agar tidak tergeser oleh karyawan baru yang dianggap lebih murah, lebih kreatif, dan lebih bisa diandalkan.
2. Sering menunda pekerjaan atau deadline
Karena menyelesaikan pekerjaan tepat waktu adalah salah satu penunjang karir, maka orang yang suka menunda-nunda pekerjaan dengan berbagai alasan yang dicari-cari pasti tidak akan pernah mendapat respek dari atasan maupun rekan kerja. Sudah pasti juga tidak akan dipercaya lagi oleh atasan. Lama-kelamaan bisa tersingkir oleh karyawan lain yang lebih bisa diandalkan dan bisa bekerja sama.
3. Tidak mau menerima kritikan dan masukan
Jika kita bersikap egois dengan tidak mau menerima kritikan dari atasan atau rekan kerja, maka kita tidak pernah tahu apa yang kurang atau ada yang salah dengan diri kita.
Mendapat kritikan dari atasan atau rekan kerja memang tidak enak. Namun, bila kita bisa menerimanya dengan terbuka, walau merasa kesal, malu, bahkan marah, kita akan mendapatkan manfaat atas kritik tersebut. Bersikap defensif atau tidak mau menerima kritikan, sama saja menutup diri dari kesempatan berkembang. Terima semua kritikan dan masukan sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan performa kerja.
4. Menulis atau berbicara sembarangan di media sosial
Saat ini hampir semua orang memiliki media sosial. Meskipun media sosial bersifat pribadi, namun kamu tidak bisa bersikap seenaknya di dunia online tersebut. Seperti pepatah ‘mulutmu harimaumu’, bahkan di dunia maya sekalipun hal ini berlaku.
Kita tidak bisa berkomentar seenaknya mengenai perusahaan tempat kita bekerja, apalagi jika komentar tersebut berbau negatif. Akibat terburuk adalah kita bisa terjerat pelanggaran UU ITE, yang artinya ada kemungkinan kita dipenjara.
Masalah yang terjadi di perusahaan cukup menjadi konsumsi pribadi saja, tidak perlu disebarluaskan kapada orang lain, apa lagi di sosial media. Selain merusak citra perusahaan, rekan-rekan kerja lain yang juga bekerja di perusahaan bisa tidak respek. Membongkar rahasia perusahaan, menjelek-jelekan, dan menulis sesuatu yang negatif di media sosial seperti membunuh karir sendiri. Lebih baik langsung utarakan keluhan ke atasan langsung daripada menulis status di sosial media.
Kesalahan-kesalahan di atas adalah hal yang bisa dihindari. Jika pernah melakukan, kini saatnya untuk memperbaiki diri. Ubah sikap dan perilaku dalam menjalani pekerjaan sebelum terlambat. Sikap-sikap di atas ini sering disepelekan, tapi ternyata bisa menghancurkan karir.