Tuesday, October 8, 2024
HomePerspectiveArtikelTeknik Menjelaskan Manajemen Diri Pada Anak

Teknik Menjelaskan Manajemen Diri Pada Anak

Anak yang sejak awal sudah menerima pelajaran tentang manajemen diri dengan baik, dirinya tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, dalam hal ini teman-temannya. Mengingat anak tersebut sudah mempunyai prinsipnya sendiri dan tahu bagaimana menerapkannya. Yang menjadi pokok pentingnya adalah bagaimana cara memberikan pelajaran tersebut pada sang anak.  Berikut ini tiga hal utama yang perlu diketahui orang tua untuk membantu anak melakukan manajemen diri.

Keteladanan

Sebagai orang tua, tentu Anda harus memberikan contoh atau teladan pada sang anak, terutama dalam berkegiatan sehari-hari. Misalnya, dalam membeli suatu barang, sebaiknya membeli barang secukupnya dan tidak berlebihan. Jika memang barang tersebut sudah habis atau rusak, maka akan ada waktu untuk membelinya kembali.

Dialog

Dialog adalah yang mutlak dilakukan oleh orang tua agar anak bisa mandiri. Sebaiknya dialog antar orang tua dan anak dilakukan terus menerus dan kontinyu.  Orang tua, baik itu oleh ibu atau juga ayah bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan yang isinya meminta pendapat dan saran anak.  Dengan demikian, anak menjadi terbiasa mengutarakan pendapat dan pemikirannya. Yang penting diingat adalah inti dialog atau pelajaran yang menjadi pesan untuk anak tersampaikan dengan baik dan anak tidak merasa bingung.

Misalnya saja, ketika ingin membeli suatu barang, namun uangnya tidak cukup. Sebaiknya ajarkan anak, tentang uangnya yang tidak cukup. Anda dapat menyarankan untuk kembali pulang ke rumah untuk mengambil uang yang kurang, kemudian kembali ke toko tersebut, dan membeli barang yang dinginkan. Atau mengajarkan menabung, agar punya uang yang cukup membeli barang yang diinginkan.

Latihan dan pembiasaan 

Aktivitas manajemen diri berikutnya adalah pembiasaan. Walaupun orang tua mempunyai banyak uang sehingga mampu memenuhi berbagai permintaan dan kebutuhan sang anak, anak perlu dilatih untuk terbiasa dan mengendalikan diri dengan berbagai macam batasan, sebelum memperoleh hal yang diinginkan. Sekaligus melatih diri anak untuk mengendalikan diri dengan lebih baik, mana hal yang memang dibutuhkan untuk dipenuhi dan mana hal yang hanya keinginan semata.  

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor