Wednesday, May 1, 2024
HomePerspectiveArtikelApa itu Potensi dan Jenis-jenisnya

Apa itu Potensi dan Jenis-jenisnya

Potensi dan bakat sangat mempengaruhi dan menentukan tingkat kesuksesan karir seorang individu. Demikian juga dengan kompetensi dan kapabilitas, yang seharusnya sudah tercermin dan disebutkan sejak saat penyusunan CV (Curriculum Vitae) maupun saat wawancara kerja.  Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu potensi dan kurang mengenali potensi diri sendiri. Berikut ini ulasan lebih detil mengenai potensi. Silahkan lanjut membaca

Definisi Potensi

Ditinjau dari tata bahasa, potensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu to potent yang artinya adalah keras atau kuat. Potensi merupakan kemampuan, kekuatan, dan kesanggupan, atau sebuah daya yang dimiliki seseorang, baik itu yang belum terwujud sama sekali maupun sudah berwujud, namun masih belum optimal terlihat dengan sepenuhnya. Bisa juga belum sepenuhnya dipergunakan.

Seringkali kemampuan dan kapasitas individu yang masih tersimpan dalam diri itu belum dapat diketahui dengan pasti karena masih mengendap. Bahkan, kadang tidak disadari oleh pemilik potensi tersebut sehing belum diaktualisasikan melalui suatu perilaku, perbuatan, atau aksi.

Jenis-jenis Potensi

Potensi terdiri dari banyak jenis, berikut rincian beberapa diantaranya.

1. Potensi Fisik (Psychomotoric)

Yakni potensi yang terkait kondisi organ fisik manusia yang dapat digunakan serta diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tiap potensi fisik yang dimiliki oleh individu memiliki fungsi sendiri-sendiri, yakni misalnya, fungsi kaki untuk berjalan, fungsi mulut untuk berbicara, fungsi telinga untuk mendengar, dan yang lain-lainnya. Potensi fisik bisa diberdayakan lebih optimal lagi, bila potensi tersebut memiliki ciri yang relatif lebih baik dibandingkan orang lain. Contoh, seseorang memiliki suara yang bagus, maka orang ini bisa disebut memiliki potensi sebagai penyanyi.  Bila ia juga mampu melakukan improvisasi nada suara hanya dengan  mendengarkan lagu, maka bisa dibilang ia memiliki bakat sebagai penyanyi.  Selanjutnya, ia juga tertarik meningkatkan kemampuan bernyanyinya tersebut, berarti ia memiliki minat kuat untuk berkembang sebagai penyanyi sukses. Inilah, mengapa keselarasan potensi, bakat, dan minat menjadi esensial untuk suksesnya karir seseorang.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Yaitu potensi kecerdasan yang terdapat dalam otak manusia. Potensi tersebut berfungsi untuk membantu proses menganalisa, dmerencanakan, menghitung, menyusun strategi, mengatasi masalah, dan lain sebagainya.  Potensi mental intelektual yang terwujud optimal akan  berguna tidak saja meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membuat manusia mampu memfasilitasi hidupnya dengan lebih baik.

3. Potensi Emosional (Emotional Quotient)

Yaitu potensi kecerdasan yang ada di bagian kanan dari sisi otak manusia (otak di belahan bagian kanan), namun ada juga yang menyebutnya sebagai potensi hati.  Potensi ini berfungsi untuk mengatur tindakan, mengendalikan marah, dan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan membangun hubungan, bertanggung jawab,  motivasi, serta kesadaran diri serta lain sebagainya.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Yakni merupakan potensi kecerdasan dalam diri individu yang berhubungan dengan tingkat kearifan di luar jiwa sadar. Potensi ini bisa dikatakan berkaitan dengan hal-hal  spiritual dan transenden. Jadi cenderung lebih pada menemukan dan menggali nilai-nilai kehidupan dan menerapkannya di level tindakan nyata, bukan hanya sekedar mengetahuinya saja. Seringkali kita mendengar seseorang disebut orang bijak oleh lingkungannya. Ini berarti potensi mental spiritual orang tersebut sudah terwujud. Sehingga ia disebut sebagai orang bijak. Spiritual quotient ini bisa dibentuk dengan melalui pendidikan agama, karakter, nilai-nilai dalam keluarga, dan menyadari keberadaan alam raya.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)

Yakni potensi kesadaran individu yang berkaitan dengan keuletan, kegigihan, persistensi, daya tahan, dan ketangguhan dalam mencapai tujuan dan menghadapi hambatan, rintangan, dan masa-masa krisis.  Orang yang mampu mengubah masa-masa krisis menjadi peluang bisnis bisa dikatakan potensi daya juangnya sudah terwujud.  Ini berarti tingkat daya juangnya berada di level terbaik sehingga mampu mengubah halangan dan rintangan menjadi peluang yang menghasilkan dan bernilai.

Demikian penjelasan ringkas mengenai potensi. Semoga membantu Anda mengenali dan menggali lebih dalam potensi diri Anda.  Selamat menggali!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor