Sunday, April 28, 2024
HomePerspectiveArtikel3 Hal Negatif dari Review Karyawan

3 Hal Negatif dari Review Karyawan

Appraisal atau performance review untuk karyawan yang dilakukan setiap tahun memang sudah menjadi kebiasaan yang kerap dilakukan oleh banyak perusahaan. Hasil dari performance review ini biasanya akan menentukan kenaikan gaji dari seorang karyawan, promosi dan peluang positif lainnya. Namun bagi karyawan yang ternyata dinilai tidak memiliki performa yang baik dalam pekerjaan dan mendapatkan nilai yang buruk, akan berimbas kepada perilaku, produktivitas dan semangat kerja. Artikel berikut ini akan membahas 3 hal negatif yang dihasilkan dari kegiatan appraisal atau performance review karyawan.

1. Cara konvensional

Baru-baru ini studi psikologi telah dilakukan di Kansas State University, Eastern Kentucky University dan Texas A&M University melihat beberapa contoh dan hasil yang dilakukan kepada karyawan yang menerima nilai buruk dan baik. Kebanyakan dari mereka akan memberikan hasil kerja yang lebih baik dan lebih bisa menerima kritikan dan masukan ketika mendapatkan nilai yang baik dibandingkan dengan karyawan yang menerima nilai buruk.Yang perlu diperhatikan khususnya oleh manager adalah ketika seorang karyawan mendapatkan penilaian yang buruk dari appraisal pekerjaan, biasanya akan semakin sulit meningkatkan produktvitas kerja dan mengoreksi kesalahan dan kekurangan yang ada. Kesimpulannya adalah melakukan kegiatan appraisal hanya mengakibatkan efek yang negatif saja. Appraisal atau performance review juga bisa mengakibatkan adanya persaingan dalam lingkungan kerja, kesulitan untuk berkolaborasi dan rasa memiliki di tempat kerja.

2. Hasil penilaian menurunkan produktivitas kerja

Appraisal atau performance review yang buruk juga akan mengakibatkan menurunnya produktivitas dan kreativitas bekerja seorang karyawan. Hal ini disebabkan oleh penilaian, rating serta adanya tuntutan dari perusahaan yang mengharuskan karyawan untuk berubah dan meningkatkan kinerja, jika tidak bisa memenuhi penilaian perusahaan akan mendapatkan ancaman berupa peringatan hingga diberhentikan. Idealnya adalah ketika appraisal atau performance review diberikan kepada karyawan akan membantu karyawan menjadi lebih baik, namun kenyataan yang ada, appraisal yang buruk justru menurunkan kinerja karyawan.

3. Mengubah cara yang ada

Tentunya tidak mudah untuk menghentikan kebiasaan ini, ketika kultur appraisal atau performance review sudah mendarah daging di perusahaan. Namun demikian faktanya saat ini sudah banyak perusahaan yang mengubah gaya appraisal atau performance review agar terhindar dari hasil yang negatif dari karyawan.

Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan penilaian berupa pekerja yang baik dan pekerja yang mengalami peningkatan, fokuskan kepada kolaborasi, peningkatan potensi karir, pelatihan dan menumbuhkan wawasan serta pengetahuan dari karyawan.

Oleh: www.karirpad.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor