Monday, April 29, 2024
HomePerspectiveResensi BukuResensi Buku - Tips Jitu Bertanya pada Saat Interview

Resensi Buku – Tips Jitu Bertanya pada Saat Interview

tips sukses interviewJudul Buku: 201 Best Questions to Ask On Your Interview
Penulis: John Kador
Tahun terbit: 2002
Penerbit: McGraw-Hill
Peresensi: Tim Konsultan Karir

Apakah yang paling dikeluhkan pewawancara tentang para pelamar kerja? Coba tebak: apakah penampilan yang tidak rapi? Terlalu memusingkan uang? Tidak memandang pewawancara pada saat wawancara? Datang terlambat, atau tidak bertanya?

Sesuai dengan judul bukunya, Anda benar. Hal yang menurut pewawancara paling tidak dapat dimaafkan dari seorang calon karyawan adalah tidak bertanya pada saat wawancara. Karena, pertanyaan paling penting dalam sebuah wawancara kerja adalah pertanyaan terakhir. Pertanyaan terakhir dari interviewer biasanya adalah pertanyaan paling penting. Adalah pada saat ketika wawancara telah selesai, pewawancara tersenyum dan bertanya, “Sekarang, apakah Anda punya pertanyaan untuk kami?” Jawaban Anda pada titik inilah yang biasanya menentukan apakah Anda akan terus menjadi pencari kerja atau Anda akan segera mendapatkan pekerjaan.

Ada pertanyaan-pertanyaan yang bagus dan ada pertanyaan-pertanyaan yang buruk. Tetapi lebih buruk lagi, adalah tidak ada pertanyaan sama sekali. Buku ini mempersiapkan Anda untuk bagian yang paling diabaikan dalam sebuah wawancara kerja: kesempatan bagi Anda untuk bertanya.

Bagian pertama berisi prinsip-prinsip utama yang perlu Anda ketahui dalam mengajukan pertanyaan tersebut, seperti mengapa Anda harus mengajukan pertanyaan, pertanyaan-pertanyaan yang jangan Anda mulai duluan, kapan saatnya bertanya, dan mengapa Anda perlu mencatat.

Bagian kedua membedakan pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyakan pada headhunter, human resources (HRD), dan manajer yang akan mempekerjakan Anda.

Bagian ketiga mengetengahkan siklus sebuah pertanyaan, seperti pertanyaan yang menjelajah, pertanyaan defensif, dan pertanyaan feedback.

Buku ini sangat menarik dan praktis karena dipenuhi dengan contoh-contoh. Jangan sampai Anda menyia-nyiakan kesempatan ini karena inilah kesempatan Anda untuk menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat dengan mengkomunikasikan 5 pesan sekaligus: minat Anda, kecerdasan Anda, kepercayaan diri Anda, daya tarik personal, dan seberapa asertif Anda.

Bertanya adalah cara terbaik bagi Anda untuk menunjukkan bahwa Anda mengerti tantangan-tantangan perusahaan, dan menekankan bagaimana Anda bisa membantu perusahaan menjawab tantangan tersebut. Dengan lanskap perusahaan yang terus berubah dan pencarian pekerjaan yang semakin sulit, serta kompetisi yang kian ketat dengan semakin mudahnya perusahaan merekrut (salah satunya melalui internet), maka mungkin Anda perlu mempersenjatai diri dengan buku ini.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor