Sunday, April 28, 2024
HomePerspectiveArtikelTips Mencari Kerja di Saat Krisis

Tips Mencari Kerja di Saat Krisis

Jika melihat beragam krisis dalam ekonomi dunia, seperti melemahnya beragam mata uang terhadap dolar (contoh Rupiah Indonesia, Rupee India, dan Real Brazil), krisis di berbagai negara di Eropa seperti Yunani, Spanyol, dan tingkat kemiskinan dunia yang masih belum bisa diminimalisir, hal ini cukup menghawatirkan mengingat apa yang terjadi pada Indonesia tahun 1998 silam cukup memberikan memori pilu dan pekat di hati rakyat. Hal ini juga berimbas pada jumlah lapangan pekerjaan. Jika kita mengingat kembali apa yang terjadi 17 tahun lalu, banyak industri mengalami kemunduran dan ribuan karyawan harus kehilangan pekerjaan mereka.

Banyak ahli mengatakan bahwa keadaan krisis ekonomi global saat ini tidak mempengaruhi Indonesia seperti tahun 1998 lalu. Menurut Reuters, Rupiah Indonesia bisa keluar dari zona “fragile five” atau lima mata uang dunia yang dianggap rapuh terhadap penguatan dolar AS. Daya tahan Rupiah dianggap lebih baik dibandingkan keempat mata uang lainnya. Hal ini diprediksikan karena secara fundamental perekonomian Indonesia masih memiliki banyak hal positif. Pengamat internasional juga menganggap jika upaya perbaikan struktural sudah mulai digerakkan di negeri tercinta ini.

Membaca fakta di atas, sungguh memberikan pemikiran optimis dan positif bukan? Namun, coba kita cermati lagi tingkat pengangguran negeri ini. Dihitung oleh Badan Pusat Statistik pada situs web resmi mereka, terhitung setidaknya 7,17 juta – 11,90 juta pengangguran terhitung pada 2004 – 2013. Well, mengkhawatirkan bukan? Lalu bukannya tidak mungkin angka tersebut akan terus bertambah ketika krisis global akhirnya berdampak besar pada negara ini.

Tidak ada salahnya bersiap. Jika nantinya Anda jadi salah satu orang yang terkena imbas dari krisis ekonomi global, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda aplikasikan untuk mencari kesempatan lain di tengah iklim ekonomi dalam negeri yang tidak kondusif.

1. Tentukan dan tuliskan target Anda dengan spesifik. Kemampuan untuk menentukan target dan membuat rencana untuk mencapainya adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki seorang profesional. Jangan lupa bahwa Anda harus membuat target dan rencana yang sesuai dengan kemampuan dan situasi yang ada. Menuliskan target juga berfungsi sebagai reminder kemajuan atau kemunduran yang Anda alami.

2. Curahkan waktu dan energi Anda untuk melaksanakan rencana yang telah Anda formulasikan. Dalam hal ini, pilih dengan seksama pekerjaan dan perusahaan yang Anda “incar” dan selalu update dengan informasi mengenainya. Untuk hal ini, selalu perbaharui informasi lowongan Anda dengan yang terbaru dan paling fresh dari perusahaan yang Anda impikan.

3. Jika memungkinkan, fokuskan target Anda di bidang yang justru mengalami pertumbuhan di masa krisis. Contoh: ketika harga minyak bumi meroket, permintaan akan sumber energi lain yang lebih murah meningkat. Fokuskan pencarian Anda di bidang ini atau bidang lain yang tidak terkena dampak krisis.

4. Manfaatkan dan kembangkan jejaring Anda. Jangan menutup diri dari pergaulan ketika Anda kehilangan pekerjaan atau sedang mencari kesempatan yang baru. Justru inilah saatnya memanfaatkan network Anda untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang Anda inginkan.

5. Perhatikan detail ketika mencari pekerjaan. Kemungkinan besar banyak orang yang berburu pekerjaan seperti Anda. Perhatikan setiap detail dalam melamar pekerjaan agar resume Anda stand out dari resume lainnya. Tips khusus: buat sendiri surat lamaran Anda dan hindari memakai template yang banyak dipakai orang, sesuaikan tiap surat lamaran dan CV Anda dengan kualifikasi perusahaan, dan tindak lanjuti setiap interview dengan menelpon perusahaan yang bersangkutan.

6. Jadi freelancer. Jika Anda punya keahlian lain yang menghasilkan income, jangan segan untuk memanfaatkannya, sambil tetap mencari kesempatan yang telah Anda targetkan. Banyak contoh membuktikan bahwa menekuni pekerjaan paruh waktu bisa memberikan penghasilan lebih besar dibandingkan bekerja dibidang formal.

7. Terbuka terhadap banyak kesempatan. Walaupun Anda telah memiliki target yang spesifik, bukan berarti Anda tidak mempertimbangkan tiap kesempatan yang datang ke hadapan Anda. Menjadi fleksibel bukan berarti Anda tidak konsisten terhadap diri sendiri, namun menunjukkan bahwa Anda bisa beradaptasi terhadap perubahan yang Anda.

8. Tetap objektif. Orang biasanya jadi emosional dan subjektif ketika keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa mengontrol keadaan di luar sana, seperti kondisi krisis global, atau pasar saham yang fluktuatif. Namun Anda bisa mengontrol emosi Anda. Kehilangan kesabaran dan akal sehat hanya akan memperburuk situasi.

9. Be positive and optimist. Hal terpenting saat mencari kerja di saat keadaan ekonomi yang sulit adalah mempertahankan sikap positif dan optimis. Walaupun terdengar klise, kedua sikap ini akan membuat Anda tetap bersemangat mencari kesempatan yang terbaik untuk Anda. Tetap ingatkan diri Anda bahwa kesulitan ini, seperti kesulitan-kesulitan lain dalam hidup, akhirnya akan berlalu.

Oleh: Karirpad.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor