Dalam perjalanan karir individu pasti ada beberapa perubahan yang terjadi selama hidup. Perubahan ini bisa berupa naik pangkat, pindah ke perusahaan lain, mengambil bidang pekerjaan lain ataupun mencoba usaha sendiri. Perubahan ini bisa karena berbagai alasan, namun saat mengambil langkah baru ini banyak orang yang masih kaget dan tidak siap.
Transisi karir memanglah tidak mudah, banyak orang yang harus belajar dari nol lagi untuk mendapatkan hasil. Ketidak siapan ini dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, persiapan mental, masih belum terbiasa dengan pekerjaan baru dan masih banyak lagi. Apapun masalahnya, jika seseorang terlihat tidak siap menghadapi perpindahan pekerjaan ini, ia akan terlihat tidak profesional.
Perlu diketahui bahwa tidak semua tempat pekerjaan memberikan masa transisi pada individu untuk membiasakan diri. Mungkin untuk new hire akan diberi pelatihan, namun hal ini tidak akan ditemui untuk orang yang sudah berpengalaman kerja. Individu yang menghadapi hal ini harus mau meluangkan waktu sendiri untuk belajar menyesuaikan diri dengan cepat.
Tipe – Tipe Transisi Karir
Penyesuaian dalam pekerjaan biasanya berbeda tergantung jenis perubahan yang dialami. Umumnya berikut adalah tipe – tipe transisi karir yang sering ditemui adalah:
- Perpindahan lokasi kerja atau mutasi
- Kenaikan pangkat
- Perpindahan posisi
- Loncat karir
- Membuka usaha sendiri
Semua tipe perubahan di atas memiliki perbedaan dalam proses penyesuaiannya. Ada yang lebih berfokus pada persiapan ‘infrastruktur’ dan membutuhkan biaya, ada yang membutuhkan persiapan fisik dan ada yang fokus pada keperluan belajar hal – hal baru.
Untuk perpindahan lokasi kerja atau mutasi, hal yang paling penting dipersiapkan adalah tempat tinggal. Walaupun beberapa perusahaan menyediakan tempat tinggal untuk para karyawan yang mutasi, tidak semua perusahaan melakukan hal ini. Banyak yang harus mencari tempat kos maupun kontrakan sendiri. Perpindahan lokasi kerja akan lebih rumit lagi bila individu tersebut sudah memiliki keluarga.
Selain persiapan tempat tinggal, hal lain yang harus diperhatikan untuk mutasi adalah belajar tentang daerah baru tersebut. Individu harus mulai belajar mengenal budaya dan tata krama di sana, mengenal lokasi dan jalan, mengetahui posisi tempat penting seperti rumah sakit, kantor polisi, tempat belanja dan tempat beribadah. Informasi ini penting selain untuk kebutuhan hidup di tempat baru, namun juga persiapan jika nantinya hal ini mempengaruhi pekerjaan.
Untuk kenaikan pangkat dan perpindahan posisi (misal pindah divisi) persiapan yang penting adalah penyesuaian dengan tim kerja baru. Individu harus dengan cepat merespons perubahan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja baru. Semakin cepat waktu adaptasi, makin terlihat keahlian individu tersebut.
Adaptasi dengan tim baru ini membutuhkan ketrampilan sosial yang baik. Individu sebagai orang baru harus mampu membaca atmosfer dan membaca setiap anggota tim. Jangan sampai situasi tidak mengenakan muncul karena sebagai orang baru, individu tersebut malah menghambat pekerjaan tim.
Untuk loncat karir dan membuka usaha sendiri hal yang perlu disiapkan adalah mental dan juga keahlian. Transisi karir yang satu ini merupakan perubahan yang paling berat. Kita harus mau belajar dari nol dan secara sederhana memulai lagi dari awal. Semua hal mulai dari skill, pengetahuan, relasi kerja dan juga jaringan harus dimulai lagi dari awal.
Kunci Transisi Karir
Setiap perubahan dalam pekerjaan terkadang memerlukan persiapan yang berbeda, namun ada satu hal yang menjadi kunci. Mempersiapkan hal kunci ini memiliki bobot yang sangat penting, hal ini adalah kerja keras. Dalam setiap perubahan karir, jika individu tidak mampu untuk bekerja keras selama masa-masa transisi, ia akan ketinggalan dan malah menghambat perkembangan diri sendiri.
Kerja keras ini dibutuhkan untuk belajar hal–hal baru, membangun kembali relasi kerja dan juga persiapan secara biaya. Tidak semua transisi dapat diselesaikan dengan membiarkannya berjalan sendiri apa adanya. Dengan berjalannya waktu memang seseorang lama kelamaan akan terbiasa bekerja di situasi baru tersebut namun seberapa lama?
Selama individu tersebut menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak mendukung percepaatan proses transis karir, maka ia tidak akan memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Banyak orang akan menilainya tidak profesional ataupun malah menghambat pekerjaan orang–orang setim maupun sedivisinya.
Kerja keras dan usaha memang terlihat cliché, namun hal ini penting demi kelancaran transisi karir. Siapkan mental untuk menerima perubahan, semoga dengan ini langkah karir baru yang dijalani tersebut dapat dilalui dengan lancar.