Wednesday, December 11, 2024
HomePerspectiveArtikelBeranikah Anda melakukan Transisi Karir?

Beranikah Anda melakukan Transisi Karir?

Sebagian dari kita mungkin bersusah payah mencapai karir yang dijalani saat ini. Namun, tiba di satu titik,  karir yang dijalani tidak sesuai ekspektasi. Anda merasa stuck, merasa tidak berarti, merasa tidak puas dan mulai berpikir untuk berganti karir, bukan saja berganti pekerjaan. Sebuah keputusan penting: berganti karir.

Berganti karir berarti menata ulang kembali rencana hidup di masa depan. Sanggupkah Anda melakukan itu? Banyak yang bilang agar jangan terus menerus berkubang di zona nyaman, namun bukankah zona itu menyenangkan? Sesungguhnya yang disebut zona nyaman itu aslinya tak menciptakan kenyamanan, justru sebaliknya seringkali menghanyutkan dan melenakan. Dengan kata lain, pergantian karir, bila saatnya tiba memang harus dipikirkan dan dipertimbangkan dengan matang.

Bagi yang masih ragu untuk berganti karir, sebenarnya banyak alasan yang cukup kuat dan mungkin kurang disadari selama ini. Bagaimanapun, transisi karir perlu dipertimbangkan supaya tak terjebak dalam zona nyaman dan terbuang waktu serta energi secara percuma. Sementara di luar sana banyak peluang yang lebih baik menanti.

Pahamilah apa yang sejatinya Anda Inginkan dalam pekerjaan

Apa yang sejatinya Anda inginkan dalam pekerjaan? Sebagian besar orang kebingungan ketika dihadapkan pada pertanyaan ini. Apakah uangnya? Keamanannya? Tantangannya? Atau semuanya? Tapi Anda hanya bisa benar-benar memilih satu dari beberapa pilihan. Sayangnya, ketika berbenturan dengan semua bentuk pertanyaan itu, dan lebih memilih keamanan finansial, kebanyakan orang akhirnya mundur dan memutuskan untuk tidak beralih karir. menghadapi ketidakpastian memang membutuhkan keberanian.

Padahal, jika Anda benar-benar memahami apa yang sejatinya Anda inginkan dalam pekerjaan, tentu akan mengerti pula daftar konsekuensi yang akan dihadapi. Mau dapat banyak uang, ya harus bekerja ekstra keras dan berani mengambil risiko. Mau bekerja tanpa harus menghadapi tantangan, ya tentu harus menerima pendapatan apa adanya.

Anda perlu meluangkan waktu sejenak untuk benar-benar mempertimbangkan keinginan Anda. Memikirkan dalam-dalam apa tanggung jawab yang mesti disiapkan. Belum lagi faktor eksternal seperti sikap keluarga atau lingkungan jika Anda hendak berganti karir perlu dipikirkan sebaik mungkin. Jika Anda sudah merasa sangat mantap dan yakin sebaiknya ya berganti karir, kuatkan mental dan beranilah. Garis nasib ditentukan oleh seberapa teguh niat dan tekad Anda dalam menjalankan sesuatu.

Apakah Ada Peluang Lain di Luar Sana?

Transisi karir atau memulai sesuatu yang benar-benar baru pada dasarnya perlu dilakukan demi mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tapi jangan abaikan juga pertanyaan ini; Apakah peluang di luar itu akan sama atau lebih menguntungkan dari yang sedang Anda kerjakan saat ini? Kalau plus minusnya sudah dikalkulasi dengan baik dan risiko yang dihadapi sudah diperhitungkan dengan matang, lalu apa yang ditunggu? Kecuali jika ternyata Anda menyadari ada serentetan konsekuensi yang barangkali tidak sanggup Anda hadapi, maka sebaiknya Anda kembali bekerja sebaik mungkin di pekerjaan saat ini dan terima apa pun konsekuensinya.

Jangan buang-buang waktu dan energi Anda berpikir dan berpikir dan berpikir ulang, namun tidak bertindak sama sekali karena berpikir tanpa batas waktu akan membuat kelumpuhan dan memunculkan rasa putus asa. Apalagi jika yang dipikirkan adalah hal negatif terus, dampaknya akan lebih berbahaya dibandingkan Anda menerima kondisi saat ini atau berani melangkah.

Sebaliknya, jika Anda sudah berpikir dan yakin bahwa telah tiba saatnya Anda berganti karir. Bergeraklah. Teguhkan niat dan bulatkan tekad untuk terus maju.  Miliki keyakinan kuat bahwa Anda akan berhasil dan hadapi segala ketakutan Anda dengan berani.

Karir Anda, hidup Anda, tanggung jawab Anda. Perjuangkanlah!

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor