Sunday, April 28, 2024
HomePerspectiveArtikel6 Aturan Hidup Tenang Dan Bahagia

6 Aturan Hidup Tenang Dan Bahagia

Zaman sekarang ini, ada begitu banyak hal yang sangat menyita dan menguras pikiran kita baik hal penting dan darurat sampai kepada hal sepele yang tidak berguna sama sekali. Semua itu bertumpuk jadi satu sehingga menjadi beban yang memberatkan pikiran kita. Akibat dari itu semua adalah penyakit mental yang sudah sering kita dengar seperti stres, galau, dan depresi.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin bagikan tujuh aturan yang perlu Anda patuhi untuk meraih hidup yang tenang dan bahagia. Mari saya jelaskan.

1. Berdamailah dengan masa lalu Anda.
Kenapa harus berdamai? Mungkin Anda rela berdamai dengan masa lalu dan berniat menuntut masa lalu di pengadilan dengan menyewa pengacara sekelas Hotman Paris. Tapi itu semua percuma. Anda takkan bisa mengubah masa lalu yang sudah terjadi. Tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah masa lalu. Jika Anda tidak bisa melepaskan dan berdamai dengan masa lalu, Anda akan terus tersakiti oleh kejadian yang berhubungan dengannya. Jadi, berdamailah dengannya dan tatap masa depan.

2. Penilaian orang lain bukanlah urusan Anda.
Jika Anda hidup berdasarkan penilaian atau apa yang orang lain harapkan pada Anda, Anda sama seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang. Orang lain mengatakan A, Anda pun ikut-ikutan berkata A. orang lain lompat ke sungai, Anda pun ikut lompat dan hanyut. Tidak ada yang berhak menilai diri Anda kecuali Anda sendiri. Orang lain boleh saja menilai, akan tetapi Andalah yang memberi penilaian akhir pada diri Anda. Anda harus bersikap sedikit masa bodo.

3. Waktu akan menyembuhkan segalanya.
Pernahkah Anda pasrah dan putus asa terhadap suatu masalah yang kelihatannya tidak pernah berakhir? Akan tetapi seiring berlalunya waktu, masalah tersebut pelan-pelan menunjukkan titik terang dan selesai. Intinya adalah apa pun yang terjadi, waktu akan membuat semua itu berlalu. Anda galau? Anda akan melewati itu beberapa waktu kemudian. Anda terkena masalah? Masalah itu akan berlalu. Badai pasti berlalu.

4. Tidak ada orang yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda sendiri.
Hidup Anda sama seperti mobil pribadi Anda. Sudah seharusnya Anda yang menyetir sehingga Anda bebas pergi ke manapun. Jika Anda membiarkan orang asing yang menyetir, Anda harus pasrah di bawa ke manapun yang mungkin tidak Anda sukai. Anda harus bertanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri, terutama kebahagiaan Anda. Banyak orang menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain. Banyak contohnya misalnya, “Aku bahagia kalau pasanganku lebih perhatian”, “Aku lebih senang kalau bisa pacaran dengan Lee Min Ho”, “Aku sedih kalau dia terus cuek padaku”, “Aku galau karena gebetanku ditikung orang lain.” Anda tidak bisa seperti itu karena Anda tidak mungkin mengontrol orang lain sepenuhnya. Yang benar adalah Anda bisa mengontrol diri Anda 100% sehingga kebahagiaan pun bisa Anda raih sepenuhnya tanpa terpengaruh apa yang orang lain lakukan pada Anda.

5. Jangan terlalu banyak berpikir.
Maksudnya adalah jangan terlalu banyak berpikir hal yang negatif dan bikin pusing. Lama-lama Anda bisa jadi orang gila seperti di pinggir jalan. Pemikiran yang terlalu banyak akan membebani pikiran Anda. Pikiran yang bertumpuk membuat Anda malas dan tidak bersemangat melakukan apapun. Bagaimana Anda bisa hidup tenang jika pikiran terus terusik dan diganggu oleh banyaknya hal yang masuk ke pikiran Anda?

6. Smile dan kalau bisa tertawa.
Saat Anda tersenyum dan tertawa, otak mengeluarkan hormon endorfin yang katanya memiliki kekuatan berkali lipat lebih dahsyat dari morfin. Efeknya adalah Anda akan merasa feeling good. Efek samping lainnya adalah wajah Anda lebih cerah dan awet mudah ketimbang mereka yang tiap hari merengut seperti kuali gosong. Cobalah miliki kebiasaan tersenyum atau tertawa. It feels so good. Buktikan sendiri. Tapi ingat, jangan tersenyum apalagi tertawa sendiri di tempat umum, nanti dikira, ah Anda pasti sudah tahu maksudnya.

Coba lakukan 6 aturan tersebut dengan sungguh-sungguh dan lihat hasilnya.

Oleh: Karirpad.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor