Monday, April 29, 2024
HomeSaya dan KarirBe Creative!

Be Creative!

Creativity, which is typically defined as the process of bringing into being something that is both novel and useful (Maddux & Galinsky,2009).

Mencipta (create), baru (novel) dan bermanfaat (useful) adalah tiga kata kuncinya. Momen penciptaan seringkali tampak di luar akal, seperti permainan sihir yang … taraaa… jadilah satu mahakarya! Ini dikenal dengan ?a-ha? moment, di mana satu ide melompat ke dalam kesadaran, momen tiba-tiba, abstrak hingga seolah tak logis. Yang ada adalah decak kekaguman dan ?Gila… kreatif sekali dia!?.

Semua orang berhak dan berpeluang menjadi kreatif, tidak hanya orang ?gila?, meski sebutan ini terkadang menjadi hadiah kreativitas kita hehehe. Menurut beberapa studi psikologi,setidaknya ada tiga faktor yang berperan yang membuat seseorang dapat lebih kreatif dari lainnya yakni kepribadian, konteks dan pengalaman.

Jadi, bukanlah karena keturunan leluhur tetapi ada karakteristik pribadi, konteks dan pengalaman 🙂

Studi psikologi termasuk meta analisis (analisis studi-studi tentang kreativitas) menunjukkan mereka yang kreatif cenderung memiliki intelegensi di atas rata-rata ke atas, toleran terhadap ambiguitas, berani ambil resiko, berenergi, percaya diri, memiliki motivasi intrinsic (internal), berambisi, dan fleksibilitas berpikir. Sementara menurut pengujian dengan tipe kepribadian dalam the Big Five (introversion, neuroticism, agreeableness, conscientiousness, openness to experience) menunjukkan bahwa kecenderungan openness to experience lah yang terkait erat dengan kreativitas.

Bagaimana dengan konteks?

Mereka yang melakukan pekerjaan secara intrinsic daripada ekstrinsiklah yang dapat meningkatkan kreativitas. Hal ini berarti menikmati pekerjaan atau tugas sebagai ?project personal? dengan semangat dari dalam diri, bukan karena perintah, pesanan atau telah tercantum dalam jobdesc. Selain itu, berorientasi pada promosi dan focus jangka panjang juga terbukti berperan. Adanya motivasi untuk meningkatkan diri dengan memanfaatkan system promosi di tempat kerja akan memotivasi kita menjadi lebih kreatif dalam mengelola pekerjaan. Lebih detil, bahkan mendorong kita menghasilkan solusi kreatif termasuk dalam bernegosiasi.

Selanjutnya: studi mencatat para imigran, pengguna bilingual, ekspos multikultur, dan masyarakat /komunitas yang terbuka lah yang memiliki kreativitas lebih. Pengalaman beragam ini lah yang menjadi makanan sel-sel kelabu kita juga emosi hingga tindakan. Bukankah ini semakin menegaskan perlunya lingkungan dan interaksi yang kaya? Kaya akan bahasa, kultur, sehingga kreativitas menjadi bagian kehidupan sehari-hari.

Studi Maddux & Galinsky (2009) sendiri menegaskan hubungan positif antara pengalaman hidup di luar negeri dan kreativitas. Pengalaman hidup di negeri asing tentunya menyajikan beragam hal baru (asing) yang kompleks.

Apakah kita harus tinggal di luar negeri dulu? Tentu tidak, karena studi telah membuktikan factor-faktor yang luas untuk mengasah kreativitas kita.

Seringkali kita mengetuk-ngetuk kening untuk menciptakan yang ?baru? sehingga berhak menyandang label kreatif. Kita sering lupa dengan kata kunci ?useful?. Sekiranya dari kata kunci ke dua inilah kita bisa membantu sel-sel kelabu ini menyala. Tak perlu menanti adanya pesanan project dari klien, dari atasan, kita bangun motivasi instrinsik kita, dengan melihat lingkungan terdekat: ruang kerja kita, rekan kerja di samping, ketika meeting, berjalan di tempat parkir, dsb.. Apa yang mengganggu pikiran kita? Apa yang meresahkan? Apa solusi yang bisa kita berikan di masalah-masalah ini? Solusi tingkat individual hingga kolaborasi dengan orang lain. Ijinkan imaginasi kita menawarkan kemungkinan-kemungkinan dari yang aneh, tidak jelas hingga mengerucut menjadi satu solusi konkret. Tak lupa, manfaatkan sumber internet, buku, televisi juga komunitas social. Semoga elaborasi ini memberikan pengalaman yang kaya dan … let?s be creative!

Semoga bermanfaat.

Sumber:

Maddux, W.W. & Galinsky,A.D. (2009) Cultural borders and mental barriers: the relationship between living abroad and creativity. Journal of personality and social psychology,2009,vol.96,no.5,1047-1061.

Previous article
Next article
Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor