Thursday, October 3, 2024
HomePerspectiveKonsultasiMengambil Kesempatan Yang Ada Atau Keep Fight Mencari Pekerjaan Sesuai Background...

Mengambil Kesempatan Yang Ada Atau Keep Fight Mencari Pekerjaan Sesuai Background dan Passion

Dear Konsultan Karir,

Saya ingin share sedikit mengenai pengalaman pertama saya kerja. Saya lulus di akhir Tahun 2012 pada jurusan Teknik Pertambangan (Prodi Eksplorasi) dari univ. swasta kota makassar. Memulai karir pada pertengahan tahun 2013 di salah satu perusahaan tambang nikel namun hanya bertahan selama 3 bulan karena masalah internal. Sempat menganggur selama 2 bulan kemudian mendapat tawaran proyek. Pekerjaan tersebut sangat sesuai dengan background saya. Namun, di akhir tahun 2013 muncul UUD Minerba yang mengharuskan perusahaan-perusahaan tambang yang mengelola logam untuk memiliki pabrik (smelter) sendiri, sehingga banyak perusahaan-perusahaan skala menengah kebawah harus gulung tikar, dan kami para pekerja juga ikut kena imbas peraturan tersebut. Saya juga sudah mencoba mencari kesempatan kerja di perusahaan tambang bonafid, hanya saja imbas peraturan tersebut benar-benar menggoyahkan dunia pertambangan sendiri.

Kurang lebih 2 bulan lebih saya kembali menganggur. Merasa bosan dan tertekan karena sebagai lulusan pertambangan yang menganggur saya merasa malu setiap bertemu dengan keluarga maupun teman. Kedua orang tua memberikan pilihan untuk kembali ke rumah (Sulawesi tengah) dan mencoba untuk bekerja disana. Di kota saya memang terdapat banyak perusahaan subkontraktor yang bekerja untuk proyek minyak LNG. Dan orang tua menawarkan untuk mengambil kesempatan tersebut, yang sebenarnya tidak sesuai dengan kriteria saya (bekerja di perusahaan konstruksi).

Saat ini saya sedang mencoba menjalani profesi baru ini, hanya saja ini bukan hanya tidak sesuai dengan saya. Upah dan jabatan yang ditawarkan jauh dari penawaran dari tempat kerja saya sebelumnya. Sebagai seorang yang pernah diposisi ‘engineer/geologist’ kini saya menjadi admin. Ini jelas bukan proses karir yang saya harapkan. Saya semakin bingung untuk meneruskan pekerjaan ini dengan pertimbangan dekat dengan orang tua dan lumayan stabil pendapatannya walau sedikit atau fight pada profesi yang sesuai background pendidikan yang juga sesuai passion. Saya juga takut terus mencoba-coba dalam urusan karir, karena waktu terus berjalan dan saya tidak ingin terpaku dengan urusan coba-coba.
Saya senang berpetualang. Saya senang bekerja di lapangan dibandingkan diam di kantor dan hanya berhadapan dengan layar komputer. Tapi saya juga tidak ingin mengecewakan orang tua.
Mohon Pencerahannya..!

Eka,

 

Dear Eka,

Saya senang berpetualang. Saya senang bekerja di lapangan dibandingkan diam di kantor dan hanya berhadapan dengan layar komputer. Tapi saya juga tidak ingin mengecewakan orang tua.

Di atas adalah kalimat terakhir yang tertulis di konsultasi Anda.   Menunjukkan bahwa Anda pribadi yang dinamis, aktif, dan senang dengan tantangan sekaligus juga anak yang berbakti.  Di sisi lain, bekerja di belakang meja tentunya sangat menjemukan bagi Anda, terlebih pekerjaan yang ditangani juga tidak sesuai dengan latar belakang keilmuan dan minat Anda.

Banyak yang mengatakan bahwa saat muda adalah saatnya belajar banyak hal, saatnya mencari banyak pengalaman baru, saatnya menambah banyak skills, dan saatnya membuka diri.  Jika Anda merasa tidak cocok dengan yang sekarang, setelah mempertimbangkan semua sisi, maka ada baiknya Anda benar-benar mencari yang terbaik bagi Anda.  Orang tua selalu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, bila Anda dapat memberikan pengertian kepada orang tua Anda dan sekaligus menunjukkan bagaimana Anda berusaha mengejar mimpi dan cita-cita Anda, orang tua pasti mendukung dan mendoakan Anda.

Semua memang akan susah dan berat di awal, proses mencari pekerjaan yang sesuai dengan hasrat dan mimpi membutuhkan perjuangan, lakukan semua ‘PR’ Anda untuk membangun karir Anda.  Jika saat ini pekerjaan geologist engineer sedang menghadapi situasi eksternal yang berat, pertimbangkan posisi lain yang masih setipe sehingga Anda tidak benar-benar keluar dari jalur.

Intinya adalah keberanian untuk bertindak dan yakin dengan pilihan Anda. Lakukan riset untuk karir impian Anda.  Cari informasi sebanyak-banyaknya. Dan jangan lupa berdoa dan bersyukur untuk setiap kebaikan yang Anda terima.

Inilah pintu awal untuk membangun karir yang sukses di masa depan.

Semoga bermanfaat.

Salam,

Tim Konsultankarir.com

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor