Yth, Konsultankarir
Perkenalkan, nama saya Tiara. Lulusan S1 Statistika. Bekerja di bidang penjaminan mutu.
Sebetulnya, sejak SMA saya ingin mengambil jurusan bahasa agar bisa kuliah di Sastra Jepang / Bahasa Jepang. Namun, karena di SMA saya tidak ada jurusan bahasa, saya terpaksa mengambil jurusan IPA. Padahal saya tidak menyukai matematika. Lalu ketika hendak memilih jurusan untuk kuliah, saya kembali kebingungan. Akhirnya saya memilih statistika (itu yang paling bisa saya pilih untuk jalur prestasi) dan diterima.
Selepas 4 tahun kuliah, memang nilai saya memuaskan, namun pada dasarnya saya tidak suka menghitung. Itu yang melandasi untuk tidak ingin lagi berkecimpung di dunia matematika. Bukankah, pekerjaan (perusahaan) tetap melihat/ berdasarkan ijazah saya? Tentu tidak nyaman menjalani ini semua. Orang tua juga kurang setuju saya ada di bidang bahasa dan sastra. Langkah apa yang sebaiknya saya lakukan dalam posisi yang seperti ini? Karena secara tidak langsung, saya sering dilanda stres.
Terima kasih atas bantuannya.
Salam,
Tiara
Dear Tiara,
Kami memberikan apresiasi atas kerja keras dan komitmen Anda menyelesaikan apa yang telah menjadi keputusan dengan hasil yang memuaskan. Hal ini menjadi modal diri untuk menjalani karir ke depan 🙂
Terkait dengan minat yang berbeda, memang Anda perlu untuk lebih keras lagi meyakinkan orang-orang terdekat, terutama orangtua. Sayangnya, hal ini tidak bisa hanya dengan ucapan melainkan bukti nyata. Tentu tidak mudah mengharapkan orang lain memahami minat dan tekad Anda di luar bidang menghitung, terlebih melihat prestasi akademis yang secara umum merupakan bekal utama.
Saran kami, lipatgandakan energi Anda dengan secara perlahan menunjukkan kemampuan dan kesungguhan di bidang sastra. Anda pun perlu membuktikan ini pada diri sendiri. Apabila memungkinkan, pelajarilah bahasa asing yang telah menjadi impian. Jika kondisi belum memungkinkan, manfaatkan media internet dan bergabunglah secara aktif dalam satu komunitas bahasa asing tersebut. Salah satu bukti lain adalah juga dengan mengikuti kompetisi hingga langkah ‘ekstrem’ bekerja di bidang tersebut. Langkah ini tidak akan dinilai ekstrem jika sebelumnya Anda mampu menunjukkan perjalanan/prosesnya, baik pada orang terdekat maupun perusahaan yang akan dituju.
Anda tidak sendiri, salah satunya silahkan menyimak kisah karir berikut: http://konsultankarir.com/2009/11/08/saya-dan-karir/aku-ke-kanan-bukan-ke-kiri/
Tetap semangat dan semoga bermanfaat, terima kasih
Salam,
Tim Konsultankarir.com