Tuesday, October 8, 2024
HomePerspectiveArtikelIni Alasan Sebaiknya Pilih Pekerjaan Sesuai Passion

Ini Alasan Sebaiknya Pilih Pekerjaan Sesuai Passion

Manusia lahir dengan ketertarikan atau minat spesifik terhadap hal tertentu.  Ketertarikan ini berbeda-beda untuk setiap orang. Ketertarikan atau gairah atau bisa kita bahasakan juga dengan passion menjadi salah satu modal untuk sukses dalam bekerja.

Bekerja adalah bentuk kemandirian manusia dewasa. Ada pula yang menganggapnya sebagai sebuah kewajiban. Selepas kuliah, biasanya akan muncul keinginan dalam diri untuk bisa mandiri secara finansial dan tidak lagi bergantung pada orang tua.

Kita bekerja dalam kurun waktu yang sangat lama. Paling tidak bisa mencapai tiga puluh tahun masa kerja, jika kita bekerja di pemerintahan atau perusahaan swasta. Bahkan bisa lebih lama lagi jika menjadi wirausaha atau profesional mandiri, seperti dokter, guru besar, dan pengacara.

Dengan masa kerja yang begitu lama, maka sebaiknya tidak hanya asal dalam memilih pekerjaan.  Bekerja sesuai dengan bakat, minat, dan hasrat atau gairah terhadap sesuatu akan  lebih baik, daripada sekedar mendapatkan pekerjaan demi menghasilkan uang semata.

Lalu, kenapa sih harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat bakat? Berikut alasannya.

1. Lebih Mudah dalam Mencapai Tujuan

Contoh passion melukis, bangunlah karir menjadi pelukis profesional. Sebagai seorang pelukis, kamu mungkin ingin memiliki galeri lukis dan mengadakan pameran seni lukis di India pada usia 40 tahun. Tidak ada yang tidak mungkin dengan bekerja sesuai dengan bakat.

Kamu yang mungkin saat ini menggeluti karir yang berdasarkan bakat, kemudian mengembangkannya secara kontinyu, nantinya akan mengubah kamu dari level beginner atau amateur menjadi level expert.

Pada posisi expert, banyak hal yang bisa kamu lakukan termasuk diantaranya adalah dengan mengadakan pameran di berbagai negara, bertemu dengan para seniman ternama, dan juga membangun galeri lukis yang berisi ribuan lukisan kamu di dalamnya. Who knows? Ya kan?

2. Merasakan Kepuasan yang Maksimal

Karir berdasarkan bakat akan membawa kamu untuk merasakan kepuasan yang maksimal. Hari-hari penuh kepuasan kerja. Kamu tidak merasa ada paksaan. Kamu selalu ingin meng-upgrade kemampuan diri terkait bakat dan minat tersebut.

Kepuasan tersebut dan rasa cinta itu akan membawa kamu untuk ingin mengembangkan kemampuan diri yang lebih baik lagi yang akan membawa kamu pada titik keahlian super yang dibutuhkan oleh banyak pihak.

3. Tidak perlu mengejar penghasilan. Uang akan mengikuti, jika kamu berhasil membangun karir sesuai bakat

Uang bukan segalanya dalam bekerja. Setidaknya aktivitas tersebut menjadi penyalur bakat dan minat kamu dalam bidang tersebut. Jika di akhir kamu mendapatkan apresiasi berupa income dalam bentuk uang, maka itu bonus yang menyenangkan dari aktivitas yang menyenangkan pula.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor