Tuesday, October 8, 2024
HomePerspectiveArtikelButuh Lompatan Karir? Mulailah dengan Career Coaching

Butuh Lompatan Karir? Mulailah dengan Career Coaching

Pernah merasa bingung dengan arah karir? Merasa tidak yakin dengan aktifitas kerja yang setiap hari dilakukan? Muncul keraguan bidang pekerjaan yang ditekuni tidak sesuai dengan jati diri? Sulit menentukan pilihan karir? Semakin memikirkan karir, semakin puyeng? Jika demikian, kemungkinan besar Anda membutuhkan seorang coach, terutama career coach untuk membantu Anda menapaki karir dengan lebih baik di masa depan.

Apa itu Coaching?

Coaching merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk pengembangan diri, yang bersifat individual. Seorang coach berperan membantu Anda mencapai tujuan yang ingin Anda capai. Coaching berbeda dengan konseling.

Konseling ditujukan untuk memecahkan masalah atau mengatasi masalah individu yang berakar dari masa lalu dan mempengaruhi perkembangan di masa sekarang, sedangkan coaching lebih ditekankan kepada apa yang ingin diraih individu di masa depan, membantu individu agar mereka mampu mengembangkan diri dan sukses meraih tujuannya.

Coaching adalah salah satu teknik yang bisa dipilih untuk mengembangkan diri dari sekian banyak teknik pengembangan diri.  Individu yang ingin berhasil adakala membutuhkan orang lain sebagai bagian dari sistem untuk membuatnya maju.

Seseorang bisa saja maju dan berkembang tanpa bantuan orang lain, namun tidak sedikit yang membutuhkan bantuan seorang coach untuk menjadi partner yang menemani mereka berkembang.  Memiliki orang yang dipercaya dan punya skill yang kita butuhkan tentunya akan lebih memotivasi dan mendorong kita untuk menjaga akuntabilitas bertindak dalam rangka meraih tujuan kita.

Career Coaching

Coaching untuk tujuan mengembangkan karir atau biasa disebut career coaching adalah salah satu jenis coaching yang ditujukan untuk meraih kesuksesan di dunia kerja. Bisakah masalah kerja dibahas saat coaching? Tentu saja bisa.  Teknik-teknik coaching dalam karir sama juga teknik-teknik coaching pada umumnya. 

Career coaching ditujukan agar kita mampu menyusun langkah-langkah dan menjalankan rencana kita dengan efektif sehingga tujuan karir yang kita susun tercapai.  Hal ini sesuai dengan peran seorang career coach yang mendorong dan memacu  klien untuk sukses meraih tujuan karir.

Seorang career coach juga seringkali dipekerjakan dalam perusahaan untuk membantu karyawan memperbaiki, menata, dan membangun skill kerja yang tepat sehingga terjadi peningkatan kemampuan kerja yang lebih baik.

Tidak hanya itu, para coachee (klien) yang notabene adalah karyawan didorong untuk menemukan solusinya sendiri atas masalah yang dihadapi, menemukan penyebab terjadinya masalah, dan memperbaikinya dengan cepat.

Karyawan yang mendapatkan seorang coach, menunjukkan bahwa perusahaan percaya bahwa karyawan tersebut dapat berkembang dan mampu bekerja lebih andal.  

Jangan pernah berpikir bahwa perusahaan memberi karyawan seorang coach sebagai bentuk teguran atau akibat penurunan daya kerja. Sebaliknya, coaching adalah bagian dari pengembangan, perusahaan justru memandang karyawan tersebut memiliki potensi untuk berkembang lebih baik.

Memperkerjakan seorang coach juga tidak murah.  Tentunya ini menjadi bentuk investasi perusahaan untuk membantu pengembangan diri karyawan agar mampu sukses di masa depan.

Disamping itu, seorang career coach yang berkualitas akan memberi efek positif bagi karyawan, juga membuat perusahaan memiliki karyawan-karyawan potensial untuk membawa perusahaan makin maju.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor