Friday, April 19, 2024
HomeArtikelExperienced1 Store 2 Manager

1 Store 2 Manager

Salam,

Sebelumnya, perkenalkan nama saya A.S. Saya bekerja pada perusahaan swasta yang bergerak dibidang retail jasa. Saya bekerja pada perusahaan tersebut hampir menginjak 9 tahun. Sebelumnya saya pernah juga bekerja di perusahaan ini selama dua tahun. Karena ada perusahaan sejenis yg menawarkan penghasilan yg lebih, saya putuskan untuk pindah perusahaan. Setelah saya pindah perusahaan selama 1 tahun, karena alasan merasa tidak nyaman, saya putuskan untuk kembali ke perusahaan lama. Dan saya jalani sampai sekarang hingga hampir 9 tahun lamanya.

Sembilan tahun bekerja di tambah dua tahu yang sebelumnya merupakan suatu hal yang luar biasa bagi saya. Saya merasa kerasan dan nyaman bekerja di perusahaan ini. Itu sebabnya walau saya pernah resign dari perusahaan ini dengan alasan mendapatkan penghasilan yang lebih, saya bisa memutuskan kembali bargabung di perusahaan ini dengan alasan ternyata bekerja itu bukan hanya sekedar mencari uang. Tetapi rasa happy saat bekerja juga sangat diperlukan.

Selama saya bekerja, posisi yang saya dapatkan hanya sebagai staff. Kemungkinan ini karena latar belakang pendidikan saya yang hanya sebatas SMA. Tetapi akhir akhir ini saya mendapatkan promosi kenaikan jabatan yang sebelumnya tidak pernah terimpikan oleh saya. Saya kini di promosikan untuk memimpin sebuah cabang.

Setelah saya menerima kenaikan jabatan tersebut, ternyata tanpa sepengetahuan saya, perusahaan telah merekrut karyawan baru yang berlatar belakang sarjana, dan menduduki posisi yang sama dengan saya yaitu sebagai store manager. Dan kami pun ditempatkan di satu cabang yang biasanya satu cabang hanya dipimpin oleh satu orang. Pada saat penempatanpun kami di jadwalkan pada hari yang sama. Terus terang saja jika saya ketahui sebelumnya akan terjadi seperti ini, pastinya saya akan menolak tawaran tersebut. Sekarang sudah terlanjur saya berada di lokasi kerja yang baru, kemungkinan untuk meminta pindah lokasi kerja pun tidak akan berhasil, dengan alasan beda provinsi antara cabang saya yang lama dengan cabang yang baru.

Saya menduduki posisi ini sudah hampir 2 bulan lamanya. Saya merasa tidak nyaman bekerja dengan kondisi seperti ini. Disini saya merasa seperti di adu dengan orang yang berlatar belakang sarjana tersebut, yang sedangkan saya sendiri berlatar belakang pendidikan sebatas SMA.

Pernah saya mengajukan untuk mengundurkan diri dan meminta kembali ke posisi saya sebelumnya, yaitu sebagai staff. Tetapi hal itu di tolak oleh atasan saya. Dan saya di anjurkan untuk bisa bekerja sama dengan nya. Dalam hal ini, bukan berarti saya ini sombong karena masa kerja saya lebih lama. Tetapi karena memang saya merasa tidak bisa bekerjasama dengan rekan saya tersebut. Saya sangat tidak mementingkan sebuah jabatan. Saya lebih memilih menjadi staff biasa dengan penghasilan yang pastinya turun, asalkan saya bekerja dengan rasa senang dan nyaman. Ini pilihan saya, itu sebabnya saya mau kembali bekerja pada perusahaan yang pernah saya tinggalkan.

Sekarang saya merasa kasihan pada staff saya, karena mereka mempunyai dua orang pemimpin yang kadang mempunyai pendapat yang berbeda. Mereka bingung karena harus menuruti perintah atasan yang mana. Terkadang saya mengalah, dan menganjurkan mereka untuk mengikuti perintah rekan saya tersebut.

Sempat terpikir oleh saya untuk resign dari perusahaan ini. Tetapi apakah itu jalan yang terbaik? Karena itu, saya harap konsultankarir.com dapat membantu dan memberikan solusi dari permasalahan saya.

Terimakasih.

A.S.

Dear Sdr. A.S.,

Permasalahan yang Anda hadapi cukup pelik dan pastinya berdampak pada performa Anda, akan tetapi permasalahan ini juga akan berdampak pada performa perusahaan secara jangka panjang, sebaiknya Anda perlu melibatkan pihak HRD atau pimpinan yang lebih tinggi terkait masalah penempatan ini. Sejauh ini upaya Anda sudah baik, berbicara melalui atasan, akan tetapi keputusan atasan Anda perlu dipertimbangkan kembali lebih cermat.

Memiliki dua orang atasan untuk satu posisi adalah hal yang kurang bijak, terutama tanpa alasan yang jelas, seperti adanya kondisi tertentu yang mungkin memerlukan 2 atasan dengan batas waktu. Mempertimbangkan kondisi dan posisi yang sulit ini, kami sarankan untuk kembali pada kebutuhan dan tujuan Anda dalam bekerja. Anda dapat kembali berkonsultasi dengan atasan, namun sebaiknya telah memiliki opsi jelas. Sebaiknya juga tidak begitu saja menawarkan kembali menjadi staff, karena hal ini kurang menunjukkan apresiasi terhadap prestasi dan kemampuan diri. Kami yakin, atasan telah menilai Anda mampu berada di posisi melebihi staff. Ubah dahulu pandangan dan keyakinan ke diri sendiri karena setiap orang memiliki kelebihan. Kami harap, Anda dapat lebih fair menilai dan menghargai pendidikan Anda maupun rekan yang kini sesama atasan. Selain pendidikan formal, perluas penghargaan Anda ke pendidikan non formal yakni di lapangan itu sendiri.

Untuk memudahkan, buka dan update CV Anda. Hal ini bukan berarti serta merta untuk melamar ke tempat lain. Akan tetapi, CV merupakan salah satu instrumen yang menunjukkan perjalanan karir secara objektif. Gali kembali satu per satu prestasi yang pernah Anda dalam satu tugas/proyek ke lainnya yang berkesan. Bagaimana prosesnya saat itu, apa yang Anda rasakan, apa target yang paling tercapai. Harapannya, semua ini akan bermuara informasi objektif bahwa Anda berada di posisi saat ini karena diri Anda sendiri. Selanjutnya, kaitkan dengan tujuan kerja dan/ hidup Anda sendiri ke depan. Apakah jalan saat ini memang tepat untuk meraih tujuan itu? Adakah yang perlu ditingkatkan? Bagaimana caranya? Kami harap saran kecil ini dapat bermanfaat, terima kasih 🙂

Salam,

Tim Konsultankarir.com

catatan: mempertimbangkan kasus & privasi, maka kami menggunakan inisial pengirim

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor