Friday, June 13, 2025
HomePerspectiveArtikelMasih Sering Lembur? Yuk Cari Tahu Dampaknya

Masih Sering Lembur? Yuk Cari Tahu Dampaknya

Idealnya waktu bekerja sesuai standar adalah 7-8 jam per hari. Namun terkadang tugas atau pekerjaan yang begitu banyak membuat kita harus bekerja ekstra dan memerlukan tambahan waktu. Sehingga opsi lembur menjadi pilihan yang banyak diambil.

Bekerja lembur hingga larut malam kini sepertinya sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dan menjadi fenomena umum. Sudah menjadi hal biasa bagi banyak pekerja untuk kerja lembur. Kerja lembur memang diperlukan sesekali, namun bila dilakukan secara berlebih dan terus-menerus menjadi tidak baik. Rutinitas lembur memberikan dampak buruk, terutama bagi diri sendiri.

Berikut dampak kerja lembur yang harus diwaspadai:

1. Mengganggu kesehatan fisik

Bekerja melebihi waktu normal hingga menyebabkan kelelahan dapat mempengaruhi kesehatan dan membuat kita mudah terserang penyakit. Beberapa penyakit diantaranya sakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi. Bahkan yang lebih parah dapat menyebabkan kematian mendadak. Mungkin saat ini belum terasa dampaknya, namun beberapa tahun kedepan, akan terlihat dampak dari kerja lembur. Kerja lembur boleh saja, tapi harus tahu batasan.

2. Mengganggu kesehatan mental

Merasa mudah stres? Coba cek kembali gaya kerja kamu. Apakah termasuk ke dalam tipe orang yang sering kerja lembur atau tidak? Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Universitas London ditemukan fakta bahwa pekerja yang menghabiskan waktu lebih dari sebelas jam per hari menghadapi resiko dua setengah kali lebih rentan stres ketimbang mereka yang bekerja selama tujuh atau delapan jam.

Ini terjadi karena orang yang rutin bekerja lembur dengan jam kerja yang panjang, berkurang waktu istirahatnya hal ini memicu otak untuk bekerja lebih keras, sehingga mengakibatkan kelelahan yang menyebabkan mood swing yang berpengaruh pada stres kerja.

3. Menurunnya konsentrasi kerja

Ketika bekerja hingga larut malam dan keesokan hari harus bekerja kembali pasti akan membuat badan kelelahan dan mengantuk. Hal ini dapat berpengaruh terhadap konsentrasi dan fungsi otak yang menjadi tidak optimal. Tidak fokus saat bekerja dan hasil kerja yang tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat berakibat pada produktivitas yang menurun.

4. Terganggunya kehidupan pribadi dan sosial

Jika waktu yang dimiliki banyak dihabiskan untuk bekerja sampai harus lembur, bahkan saat libur atau weekend membuat kita tidak mempunyai waktu untuk kehidupan pribadi dan sosial. Seharusnya waktu pulang kerja atau saat libur bisa digunakan untuk bercengkrama bertemu keluarga, teman atau hanya sekedar beristirahat malah dihabiskan untuk bekerja. Jika dilakukan terus menerus, kita akan merasa seperti robot tidak mempunyai waktu untuk diri sendiri dan kehidupan sosial.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor