Wednesday, December 11, 2024
HomeBlogConsultant Corner6 Alasan Mengapa Anda Tidak Bisa Menjadi Orang Sukses

6 Alasan Mengapa Anda Tidak Bisa Menjadi Orang Sukses

Dalam wawancara seleksi pegawai, saya seringkali mengajukan pertanyaan “apakah impian terbesar Anda?” dan hampir 95% dari 300an orang yang pernah saya wawancara menjawab “meraih sukses”.

Jawaban yang tidak salah, namun jawaban ini tidak memenuhi kriteria penilaian yang saya pakai. Kemudian pertanyaan saya lanjutkan “sukses seperti apa?” dan sebagian besar menjawab “sukses dalam karir, sukses dalam keluarga, sukses dalam bisnis”. Sekali lagi, jawaban yang tidak salah, tapi juga jawaban yang tidak menjawab makna sukses itu sendiri.. Kadang saya tertantang untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya, “apa yang sudah dan belum Anda lakukan untuk sukses dalam hal ini?” barulah mereka akan berpikir lebih keras untuk menjawabnya, kebanyakan memberi jawaban normatif dan standar, sekedar asal menjawab.

Dari sini dapat disimpulkan (sementara) bahwa hampir semua orang menginginkan sukses, namun hanya 5% yang benar-benar tahu sukses seperti apa yang mereka inginkan sehingga jalan kesuksesan lebih terbuka lebar untuk mereka dibandingkan yang lain. Orang-orang yang benar-benar menginginkan kesuksesan telah memiliki definisi suksesnya sendiri yang telah matang melalui olah pikiran dan hati serta tahu mengambil hikmah positif dari pengalaman hidupnya.

Orang sukses menyadari ?rambu-rambu dan petunjuk’ jalan sukses yang ingin dicapainya, tahu dengan spesifik apa yang diinginkan, apa yang harus dilakukan, apa yang akan dihadapi dan bagaimana menghadapinya, serta apa yang harus diantisipasi dan bagaimana mengantisipasinya.

Dari pengalaman mewawancara dan sejumlah literatur ilmiah, berikut adalah hal-hal yang membuat Anda tidak bisa sukses:

  1. Tidak memiliki definisi dan pemahaman sukses yang matang dan tidak mau mendorong diri untuk berupaya lebih. Mengapa perlu definisi matang? Karena jika hanya setengah matang atau mentah tidak akan membawa Anda sukses. Seperti kue bolu setengah matang, hanya menjadi bolu yang buntet dan keras. Seperti itulah pemahaman sukses yang tidak matang. Jadi siapkan terlebih dahulu resep ramuan sukses Anda, sehingga bolu Anda menjadi bolu yang lembut dan lezat. Kerja dan upaya nyata diperlukan karena hanya orang yang mau kerja yang bisa sukses, kerja yang benar, dan bukan setengah-setengah kerja. Ada banyak orang yang kerja keras, saat Anda tidur atau saat Anda membuang-buang waktu. Itulah orang-orang yang akan sukses.
  2. Kecemasan. Kecemasan atau ketakutan atas kegagalan, penolakan, dll membuat Anda tidak berani membuat atau menjalankan tindakan yang mengarah pada kesuksesan Anda. Padahal untuk sukses dibutuhkan keberanian mengambil tindakan (tidak menunda), dan siap menghadapi semua konsekuensinya. Ada baiknya mempertimbangkan hukum Kanter (Kanter’s Law), Everything can look like a failure in the middle. Jadi itu mungkin terlihat seperti kegagalan padahal bukan.
  3. Menyalahkan situasi atau menunggu keberuntungan. Anda mencoba dan Anda gagal? menyalahkan situasi adalah hal yang paling mudah, namun hal ini membuat Anda menjadi jauh dari sukses sejati Anda. Lihatlah lebih ke dalam diri sendiri mengapa Anda gagal, apa yang tidak Anda lakukan? Apa yang salah Anda lakukan? Dengan melihat ke dalam diri, Anda menjadi lebih siap menghadapi tantangan berikutnya. Keberuntungan tidak untuk ditunggu, sukses datang saat keberuntungan bertemu dengan persiapan (Seneca). Jadi selama Anda tidak membuat persiapan, keberuntungan juga tidak datang…
  4. Tidak melakukan riset. Katakan Anda memiliki ide atau kelebihan yang unik, dan yakin bahwa hal tersebut bisa membawa kesuksesan. Kemudian Anda gagal karena sudah banyak yang melakukan hal tersebut. Kesalahan Anda adalah tidak melakukan riset. Riset. Riset. Riset. Adalah hal penting. Keunikan dan ide bagus adalah berkah, tapi kesadaran bahwa ada banyak orang yang juga mmemiliki ide yang sama dapat membuat Anda lebih dekat dengan sukses.
  5. Tidak memiliki kesabaran. Kadang-kadang orang ingin segera meraih kesuksesan, dan tidak sabar menjalani prosesnya. Ketidaksabaran membuat sukses menjauh dari Anda.
  6. Tidak membuat perubahan hari ini. Anda sudah membaca artikel ini, dan mungkin setuju dengan isinya, namun Anda tidak mengambil sebuah tindakan perubahan dalam hidup Anda hari ini, maka jalan sukses Anda sekali lagi tertunda.

Namun pada akhirnya semua kembali pada pilihan Anda, sukses seperti apa yang Anda inginkan :).

image dari www.tonyjyoung.com.

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor