Salah satu kompetensi dasar yang penting dimiliki dalam dunia kerja adalah bekerja dalam tim. Dapat bekerja dalam tim juga menjadi salah satu syarat yang sering dicantumkan dalam lowongan kerja. Saat bekerja kita pasti tidak hanya bekerja sendiri, untuk itu dibutuhkan kemampuan ini. Selain itu, kunci keberhasilan karir seseorang juga dipengaruhi oleh kemampuan untuk membangun tim kerja yang solid.
Namun, membentuk tim kerja yang solid dan kompak bukanlah perkara mudah. Dalam satu tim ada banyak kepala dengan pemikiran dan karakter yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan strategi yang tepat agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
Berikut strategi membentuk tim kerja yang solid dan kompak:
1. Samakan visi dan misi
Menyamakan visi dan misi menjadi hal pertama untuk membentuk tim kerja yang solid. Seluruh anggota tim harus memahami dan berkomitmen untuk menyamakan visi dan misi yang sudah disetujui di awal agar tujuan tim dapat dicapai. Seluruh anggota tim juga harus memahami bahwa kepentingan tim lebih utama dibandingkan kepentingan individu.
2. Bangun rasa saling percaya
Rasa saling percaya merupakan salah satu kunci sukses sebuah tim. Jika anggota tim tidak saling percaya antar satu sama lain, maka rentan terjadinya konflik dan perselisihan. Untuk itu, agar tim kerja dapat kompak, maka kita harus membangun sikap saling percaya dengan semua orang yang berada dalam satu tim dengan kita.
3. Jalin komunikasi dengan baik dan efektif
Baik dan buruknya komunikasi antar anggota tim dapat berpengaruh pada kualitas tim dalam menyelesaikan tugas. Bagaimana cara anggota tim menghadapi konflik, berinteraksi antar satu dengan yang lain, hingga bagaimana cara membangun pola kerja yang efektif dalam tim mempengaruhi kualitas tim.
Untuk itu di dalam tim harus ada satu orang yang berperan untuk menjembatani setiap pendapat, opini, dan ide dari anggota lain. Sehingga setiap anggota merasa dihargai dan didengar, berikan juga semua anggota hak untuk mengekspresikan pikiran dan pendapatnya secara adil.
4. Memahami peran dan tanggung jawab
Tim kerja yang baik bisa terbentuk jika semua anggota tim yang terlibat dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik dan efektif. Saat bekerja tim, kita tidak bisa bergantung dengan satu anggota saja dalam menyelesaikan tugas, untuk itu diperlukan pembagian tugas yang jelas dan merata sesuai dengan kemampuan setiap anggota. Sehingga setiap anggota dapat fokus pada tanggung jawabnya. Dengan mengetahui tugas masing-masing, tentu tidak akan ada lagi kebingungan ataupun waktu yang terbuang untuk mendelegasikan pekerjaan.
5. Rutin melakukan evaluasi
Untuk menilai dan mengetahui apakah tim kerja sudah berjalan dengan baik, mulai dari proses hingga hasil akhir. Sebaiknya seluruh anggota tim untuk rutin melakukan evaluasi. Melakukan evaluasi bukan berarti mencari kesalahan, melainkan untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dijalani sudah sesuai dengan rencana, atau ada hal-hal yang kurang dan perlu diperbaiki agar proses kerja tim dapat berjalan dengan baik. Dan apabila saat melakukan evaluasi terdapat perubahan maka hal tersebut sudah mendapatkan kesepakatan bersama.
Membentuk tim yang solid dan kompak memang tidak mudah, dibutuhkan komitmen dan kesadaran yang tinggi dari masing-masing anggota, tapi bukan berarti untuk mendapatkan tim kerja yang solid tidak mungkin. Untuk itu seluruh anggota tim yang terlibat wajib menjalankan perannya dengan baik, dan utamakan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi.