Dunia kerja saat ini dipenuhi oleh angkatan kerja dari multigenerasi. Mulai dari Generasi Baby Boomers (kelahiran 1946-1964) sebanyak 25%, Generasi X (kelahiran 1965-1980) 33%, Generasi Y atau Milenial (kelahiran 1981-1996) 35%, dan Generasi Z (kelahiran 1997-2012) 5%.
Masing-masing generasi tumbuh di era yang berbeda-beda dan memiliki keunikannya masing-masing. Perbedaan ini, menciptakan variasi dalam pola pikir, gaya komunikasi, sudut pandang, dan gaya kerja. Untuk itu kita perlu memahami karakteristik dari masing-masing generasi, agar tidak menimbulkan kesenjangan generasi atau generation gapdi tempat kerja. Untuk mengatasi kesenjangan generasi, kita dapat menggunakan cara-cara berikut ini:
1. Rutin menjalin komunikasi
Tantangan utama dari generation gap adalah komunikasi. Tumbuh di era yang berbeda membuat masing-masing generasi memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda. Untuk mengatasinya, kita perlu rajin membuka komunikasi, sebab komunikasi adalah kunci untuk memahami perbedaan.
Dengan rutin menjalin komunikasi, kita dapat memahami cara komunikasi yang paling efektif dan menemukan titik temu yang nyaman bagi semua pihak. Kita juga dapat memahami karakter, hingga hal yang disukai dan kurang disukai dari masing-masing generasi saat berkomunikasi.
2. Bersikap terbuka
Bersikap terbuka penting dimiliki semua kelompok generasi. Kita tidak perlu takut pada pelabelan yang ditempelkan oleh kelompok dari masing-masing generasi. Dengan memiliki pemikiran terbuka membantu kita belajar banyak hal yang bermanfaat untuk membantu kita saat bekerja.
Setiap generasi memiliki banyak hal yang bisa dipelajari oleh generasi lain. Bersikap terbuka dapat ditunjukan dengan membangun komunikasi yang baik, menghargai setiap perbedaan dan pendapat, menerima masukan dan kritikan, dan lain sebagainya.
3. Saling menghormati
Sikap saling menghargai dan menghormati dapat membantu kita untuk mengurangi generation gap di tempat kerja. Sikap saling menghormati rekan kerja lain tanpa memandang umur dan generasi perlu terus dikembangkan.
Contohnya, jika kita bekerja dengan rekan kerja yang usianya jauh lebih muda, sikap menghormati dapat ditunjukkan dengan meminta pendapat mereka dan mengakui kontribusi mereka di tempat kerja. Sebaliknya, jika rekan kerja kita berusia jauh lebih tua, sikap menghormati bisa ditunjukkan dengan dengan meminta nasihat tentang pekerjaan, sehingga kita bisa mendapatkan berbagai pengalaman dan pengetahuan berdasarkan pengalaman mereka.
4. Saling berkolaborasi
Meskipun memiliki karakteristik dan perspektif yang berbeda, namun berkolaborasi antar generasi sangat dibutuhkan saat bekerja. Agar kita semua dapat mencapai tujuan bersama dan membawa manfaat untuk perusahaan. Kolaborasi yang baik antar generasi bisa berupa pertukaran pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman antar generasi.
Misalnya, generasi Y dan Z yang memiliki pemikiran yang cenderung out of the box diimbangi oleh pemikiran generasi Baby boomers dan generasi X yang lebih berpengalaman sehingga terciptalah suatu solusi yang aplikatif. Begitupun sebaliknya, Generasi Baby boomers dan generasi X dapat belajar dari rekan kerja generasi Y dan Z untuk mendapatkan pelajaran tentang tren dan teknologi terkini.
5. Menghabiskan waktu di luar kantor
Cara terakhir untuk mengatasi generation gap, yaitu dengan menghabiskan waktu di luar kantor. Tidak jarang di tempat kerja kita sering menemui pekerja yang cenderung hanya berteman dengan yang usianya sepantaran saja. Sebaiknya mulai mengubahnya dari sekarang. Kita harus saling mendekatkan diri dan berbaur dengan semua generasi, salah satu caranya dengan melakukan aktivitas bersama di luar kantor yang bisa meningkatkan keakraban.
Kita dapat membuat acara kumpul-kumpul atau kegiatan rutin yang dinikmati oleh semua kalangan generasi. Dengan menghabiskan waktu di luar kantor, kita dapat saling mendekatkan diri dan memecahkan dinding formalitas, sehingga kita menjadi akrab satu sama lain yang berbeda generasi
Walaupun generation gap seringkali membuat antar generasi tidak sejalan, bukan berarti kita tidak bisa mengatasinya. Dengan melakukan cara-cara di atas dapat mengecilkan kesenjangan generasi yang ada. Penting untuk memperlakukan setiap individu sebagaimana adanya sebagai individu. Hindari membuat asumsi berdasarkan generasi seseorang, akan lebih baik lagi jika kita mengenal setiap rekan kerja secara personal.