Wednesday, December 11, 2024
HomePerspectiveArtikelDampak Buruk Bekerja Multitasking

Dampak Buruk Bekerja Multitasking

Banyak artikel yang membahas tentang kelebihan bekerja multitasking. Banyak orang mengatakan bahwa multitasking adalah skill yang wajib dimiliki dalam dunia kerja. Jika karyawan memiliki kemampuan tersebut sering dipandang sebagai orang yang produktif. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa multitasking itu tidak baik dan dapat memberikan efek buruk.

Tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan multitasking atau melakukan beberapa pekerjaan secara bersamaan. Namun, pada dasarnya sebagai manusia biasa, kita tidak dapat mengembangkan keterampilan multitasking ini dengan baik dan sempurna. Apalagi, keterampilan ini bahkan bisa membuat kita lebih banyak merasakan dampak buruknya dibandingkan dampak baiknya.

Berikut ini dampak buruk yang ditimbulkan dari bekerja multitasking:

1. Terjadi distraksi

    Meskipun multitasking dibutuhkan dalam dunia kerja, namun jika kita ngotot untuk menyelesaikan lebih dari satu tugas secara berbarengan justru dapat membuang waktu. Terutama untuk tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran yang intens. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mencoba untuk melakukan dua atau lebih kegiatan sekaligus malah menjadi mudah teralihkan pikirannya. Kualitas pekerjaan mereka pun buruk.

    2. Menurunkan produktivitas dan kualitas kerja

    Meski sering dianggap dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, nyatanya dalam beberapa survei menyebutkan bahwa orang yang melakukan multitasking justru mengalami penurunan produktivitas sebesar 40%. Hal ini dikarenakan orang yang melakukan multitasking justru harus bolak-balik bergantian mengerjakan tugas dalam waktu yang bersamaan.

    Selain itu kerja multitasking membutuhkan waktu 50% lebih lama dalam menyelesaikan tugas. Bahkan berpotensi dapat melakukan kesalahan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang fokus menyelesaikan satu pekerjaannya hingga selesai dan baru berpindah ke pekerjaan yang lain.

    3. Mudah stress

    Multitasking  yang berlebihan dan terus menerus dapat membuat kelelahan, baik fisik maupun mental. Ditambah dengan banyaknya beban pekerjaan, dalam jangka panjang dapat menimbulkan stress, rasa cemas berlebih, menurunya kesehatan, dan beberapa efek buruk lainnya, bahkan depresi.

    Meskipun dampak ini tidak langsung dapat dirasakan, namun kebiasaan berganti-ganti tugas dalam waktu bersamaan dapat menambah beban otak. Jika dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan stres, bahkan dapat memicu burnuot dan kecemasan.

    4. Sulit berkonsentrasi

    Saat kita mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan, ini berarti kita harus membagi fokus. Alhasil pikiran jadi mudah teralihkan dan menyebabkan konsentrasi mudah terpecah, sehingga sulit untuk fokus menyelesaikan tugas. Sebaiknya, kerjakan satu pekerjaan sampai benar-benar selesai, setelah itu baru berganti mengerjakan pekerjaan atau hal lainnya.

    Jadi selain memiliki kelebihan, multitasking juga memiliki kekurangan. Oleh kerena itu, kita harus mengetahui dampak multitasking ini. Termasuk juga kemampuan diri sendiri dan mengetahui cara efektif untuk melakukan multitasking. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa hanya 2% orang dari populasi yang dapat melakukan multitasking secara efektif. Berarti 98% tidak mampu melakukan multitasking secara efektif. Anda termasuk yang mana?

    RELATED ARTICLES

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Most Popular

    Recent Comments

    konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Gagal tes psikotest
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
    konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
    konsultankarir on Kuis:Career Engager
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
    konsultankarir on Interview Magic
    konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Psikotes Menggambar
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
    Lisa on Bingung S2
    Fiviiya on Psikotes Menggambar
    Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
    hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
    yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
    burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
    Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
    ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
    Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
    Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
    Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
    Edo on Bingung S2
    konsultankarir on Profesi yang sesuai
    konsultankarir on Bingung S2
    yaya on Bingung S2
    konsultankarir on Memilih karir
    dewi on Pindah kerja
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    dewi on Pindah kerja
    Tyas on ILKOM atau MTI
    hary on ILKOM atau MTI
    Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
    jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
    syukri on Jujur atau tidak?
    Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    Aris on Tujuan karir
    NURANI on Tujuan karir
    dede on Tujuan karir
    Rika on Tujuan karir
    Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
    marco on E-mailku unik!
    Efik on Memilih karir
    noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
    ilah susilawati on Status dan jenjang karir
    yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
    dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
    Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
    Nahdu on Table Manner
    krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
    rani on Table Manner
    yuda_dhe on Table Manner
    Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
    aira on Time Management
    Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
    fitria on Table Manner
    Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
    Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
    monang halomoan on Program SDM tahunan
    merlyn on Ayo, Kreatif!
    Silvester Balubun on Table Manner
    Avatara on Istimewanya Rasberi
    vaniawinona on Table Manner
    defianus on Tips Negoasiasi Gaji
    Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
    Rena on Tersadar…
    Dendi on Ayo, Kreatif!
    Denni on Menemukan Mentor