Wednesday, December 11, 2024
HomePerspectiveArtikelCara Menemukan Passion untuk Membangun Karir

Cara Menemukan Passion untuk Membangun Karir

Bekerja sesuai dengan passion atau bidang yang disukai merupakan impian semua orang.Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang kita sukai tidak hanya memberikan kepuasan dan kebahagian, tetapi juga memberikan peluang untuk mencapai potensi terbaik yang dimiliki.

Namun tahukah kamu? Bahwa masih banyak orang yang belum mengatahui dan memahami passion mereka. Salah satu penyebabnya karena passion sulit ditemukan begitu saja. Bahkan terkadang sering tidak disadari oleh diri sendiri. Untuk menemukan passion terkadang memerlukan usaha dan waktu yang tidak sebentar. Nah, berikut ini beberpa cara yang bisa kamu lakukan untuk menemukan passion dalam membangun karir:

1. Kenali diri sendiri

    Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum mencari tahu passion yang sesuai dengan karir adalah mengenal diri sendiri. Salah satunya adalah mengenali profil kepribadian dan minat kerja, apakah kamu lebih suka bekerja dengan ide, orang,  benda atau data. Jika kamu sudah mengetahui pekerjaan yang cocok untukmu dan kamu sukai, maka akan lebih mudah untuk menemukan passion karena kamu sudah memahami dan mengetahui minat dan bakat kamu.

    Semakin kita mengenali diri sendiri, semakin mudah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dalam berkarir. Paling tidak, dengan mengetahui dan mengenali kelebihan dan keterbatasan  diri sendiri, semakin mudah mengidentifikasi passion.

    2. Cari tahu skill yang dimiliki

    Setiap orang memiliki skill yang berbeda-beda, namun banyak orang yang belum paham dan belum menemukan skill-nya. Padahal dengan mengatahui skill yang dimiliki, mulai dari hard skill maupun soft skill, merupakan hal yang penting untuk menemukan passion.

    Cari tahu yang kamu sukai dan membuatmu termotivasi. Mulai sekarang coba tuliskan di kertas tentang skill apa saka yang kamu miliki. Setelah itu, coba cari passion yang paling sesuai dengan skill yang kamu miliki tersebut.

    3. Berani mencoba hal-hal baru

    Untuk menemukan passion dalam diri, kamu harus berani mencoba hal-hal baru. Passion akan mudah ditemukan jika kamu tidak berhenti mencoba hal baru dan terus mengembangkan bakat yang kamu miliki. Kamu juga bisa mengikuti berbagai pelatihan di banyak bidang. Pelatihan terbukti efektif untuk memudahkan dalam menemukan passion.

    4. Lakukan riset

    Setelah kamu mengetahui apa passion-mu, hal selanjutnya melakukan riset tentang pekerjaan atau bidang yang berkaitan dengan passion tersebut. Pelajari dan cari tahu prospek kerjanya, perkembangannya, kualifikasi yang dibutuhkan, tren terbaru, peluang pekerjan, dan lain sebagainya. Kamu bisa mencari tahu melalui internet, buku, atau bahkan dari orang-orang yang sudah bepengalaman.

    Selain itu, kamu harus mengembangkan keterampilan untuk memulai pekerjaan di bidang tersebut. Ada banyak cara untuk meningkatkan keterampilan, seperti mengikuti kelas pelatihan, seminar, dan worksop.

    5. Mencari seorang mentor

    Mempunyai satu atau dua orang yang dapat membuatmu terinspirasi ternyata dapat membantu menemukan passion. Cari orang yang mampu menginspirasi kamu untuk berkembang. Cari tahu lebih dalam mengenai kelebihan dan bakat yang dimiliki oleh orang tersebut. Sehingga kamu bisa menjadikannya sebagai panutan atau mentor.

    Siapa tahu dari orang tersebut kamu dapat terinspirasi. Mulai dari kesuksesan dan perjalanan karir orang tersebut hingga suka dukanya, dengan begitu kamu akan punya minat untuk mencoba menggali potensi diri dan belajar dari pengalaman mereka.

    Dapat disimpulkan bahwa tidak semua orang beruntung untuk langsung mengetahui passion-nya. Bahkan terkadang ada yang tidak mengenali passion-nya. Hal ini bukan tanpa alasan karena banyak faktor seperti kondisi, minat yang berubah, dan belum berpengalaman. Nemun demikian, tetap mencoba adalah hal yang penting dilakukan untuk membangun karir untuk terus tumbuh dan mengeksplorasi. 

    RELATED ARTICLES

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Most Popular

    Recent Comments

    konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Gagal tes psikotest
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
    konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
    konsultankarir on Kuis:Career Engager
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
    konsultankarir on Interview Magic
    konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Psikotes Menggambar
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
    Lisa on Bingung S2
    Fiviiya on Psikotes Menggambar
    Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
    hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
    yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
    burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
    Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
    ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
    Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
    Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
    Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
    Edo on Bingung S2
    konsultankarir on Profesi yang sesuai
    konsultankarir on Bingung S2
    yaya on Bingung S2
    konsultankarir on Memilih karir
    dewi on Pindah kerja
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    dewi on Pindah kerja
    Tyas on ILKOM atau MTI
    hary on ILKOM atau MTI
    Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
    jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
    syukri on Jujur atau tidak?
    Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    Aris on Tujuan karir
    NURANI on Tujuan karir
    dede on Tujuan karir
    Rika on Tujuan karir
    Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
    marco on E-mailku unik!
    Efik on Memilih karir
    noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
    ilah susilawati on Status dan jenjang karir
    yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
    dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
    Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
    Nahdu on Table Manner
    krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
    rani on Table Manner
    yuda_dhe on Table Manner
    Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
    aira on Time Management
    Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
    fitria on Table Manner
    Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
    Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
    monang halomoan on Program SDM tahunan
    merlyn on Ayo, Kreatif!
    Silvester Balubun on Table Manner
    Avatara on Istimewanya Rasberi
    vaniawinona on Table Manner
    defianus on Tips Negoasiasi Gaji
    Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
    Rena on Tersadar…
    Dendi on Ayo, Kreatif!
    Denni on Menemukan Mentor