Friday, March 29, 2024
HomeCareer GuidePenampilan, Pentingkah bagi Karier?

Penampilan, Pentingkah bagi Karier?

Dalam beberapa proses rekrutmen maupun promosi, saya sempat beberapa kali terkesima dengan penampilan kandidat (peserta). Jika biasanya kita terkesima dengan hal-hal yang di luar kebiasaan, begitu pula yang terjadi dengan saya. Saya terkesima dengan dua jenis penampilan mereka.

Penampilan pertama, kandidat  yang tampil seperti akan fashion show, begitu memukau dan tidak jarang – seperti istilah remaja sekarang: blink-blink. Penampilan blink-blink ini tidak mengenal usia, baik mereka yang baru memasuki dunia kerja alias fresh graduate, maupun yang sedang memasuki mid-level dalam jenjang karier di satu perusahaan.

Penampilan ke dua, peserta yang tampil seperti numpang lewat dan jauh dari blink-blink. Kandidat dengan gaya seperti ini pun tidak mengenal usia, artinya pernah saya temui baik dalam proses rekrutmen fresh graduate maupun proses promosi ke level lebih atas.

Pentingkah?

Pembahasan tentang penampilan saat wawancara kerja, wawancara promosi, proses asessment dan sebagainya telah bertebaran di media massa. Era digital lebih menyajikan beragam sudut pandang, termasuk dari luar Indonesia.  Gambaran ini yang kurang lebih membuat saya agak mengerutkan kening ketika menemui kandidat yang ‘memukau’ tersebut…

Saya sangat bingung melihat kandidat yang mengikuti proses asessment dengan mengenakan kaos dan celana jeans, rambut juga cuek entah ke mana. Tunggu, bukankah ini bukan pemilihan putri kecantikan atau pangeran? Memang bukan, tetapi saya sempat berpikir apakah orang tersebut salah tempat atau saya keliru membaca dokumen, karena penampilan di dokumen jauh berbeda. Wajah, senyum dan penampilan dalam foto yang menempel di dokumen begitu segar dan profesional.

Jika kita berusaha menampilkan yang terbaik (rapi) dalam dokumen, mengapa kemudian tidak menunjukkan hal yang sama dalam realitanya?

Pertanyaan yang muncul adalah:

  • Benarkah kandidat berminat dengan posisi dan perusahaan yang ia lamar?
  • Benarkah kandidat berminat proses promosi ini?
  • Bagaimana kepekaan sosial dan adaptasi di lingkungan baru nantinya?

Bukankah yang penting memiliki skill dan mampu bekerja dengan baik? Memiliki kemampuan untuk bekerja dan meningkatkan kinerja bukan faktor yang perlu dipertentangkan dengan penampilan. Perlu diingat, bahwa bekerja adalah menjalin kerjasama dengan orang lain, bukan hanya berinteraksi dengan mesin.

Penampilan yang segar

Anda tidak perlu berlebihan hingga menyilaukan mata calon user atau asesor, tetapi penampilan yang seadanya bisa menimbulkan kesan seolah iseng saja mengikuti proses, mumpung lewat depan kantor. Kesan ini tidak berlebihan karena proses biasanya berlangsung dari pagi hingga sore, ada yang berlanjut hingga dua hari. Akan menjadi tanda tanya ketika kandidat terlihat tampil kusam atau berantakan. Kandidat juga perlu memperhatikan konsistensi antara dokumen dan kenyataan. Konsistensi ini termasuk juga informasi yang tertera, misalnya memiliki kemampuan berbahasa asing, mampu memimpin organisasi dan sebagainya.

Bagaimana dengan penampilan yang blink-blink? Sepintas memang lebih menyegarkan dibandingkan dengan penampilan yang kusam, tetapi tidak tepat dengan situasi kerja. Tidak ada larangan untuk tampil fashionable, yang perlu diperhatikan adalah pilihlah mode yang tepat bagi situasi kerja.

Persiapkanlah diri secara serius, termasuk dalam penampilan. Sadar atau tidak, hal ini juga bagian yang menunjukkan kesungguhan Anda dalam mengikuti proses rekrutmen maupun promosi. Jika Anda melamar ke perusahaan di lingkup bisnis yang sama sekali baru, carilah informasi agar bisa menyesuaikan diri. Jika tidak, pilihan paling aman adalah mengenakan pakaian formal standar, begitu pula dengan polesan wajah. Tak perlu berlebihan, bedakan dengan mendatangi pesta atau jalan-jalan dengan teman di mall. Anda tetap bisa menambahkan aksesoris tetapi pilihlah yang sesuai.

Jika Anda tampil segar, Anda adalah pihak pertama yang mendapatkan manfaat positifnya 🙂

 

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

  1. Saya setuju dengan pendapat anda bahwa penampilan yang sesuai dengan tempatnya penting. Jika kita ingin bekerja di kantoran otomatis penampilan kita harus sesuai dengan penampilan kantor. Terima kasih

  2. Selamat pagi kepada Yth Bapak/Ibu, sy berumur 27, baru 6 bulan ini lulus s2 dan sy belum memiliki pengalaman, yang sy mau tanyakan kenapa 6 bulan ini tidak ada yang mau panggil sy, padahal sy sudah lamar ke beberaa perusahaan, mohon solusinya, sebelumnya terima kasih banyak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor