Friday, March 29, 2024
HomeArtikelExperiencedKonsultasi: Diantara 2 plihan karir. Dari Pia Noorbambang untuk Asep

Konsultasi: Diantara 2 plihan karir. Dari Pia Noorbambang untuk Asep

Dh,

Perkenalkan nama saya Asep, karyawan sebuah perusahaan nasional di JKT.
Thn dpn 5thn sdh saya bekerja di Perusahaan saya saat ini, namun saya msh blm bisa mendapatkan kebebasan finansial. Saat ini saya bingung dlm menghadapi thn dpn yg pastinya akan lebih berat lagi. Saat ini salary saya 2-3 jt / bln & klo mau lebih saya harus lembur sampai malam & hal ini jelas bukan pilihan yg saat inginkan (terus berada dlm rutinitas kantor & menghabiskan waktu utk kerjaan yg monoton).

Saat ini ada 2 pilihan yg ada di pikiran saya mengenai masa depan karir saya yaitu :
1. Mencari perusahaan lain dg salary yg lebih besar (Oil Company).
2. Tetap bertahan di perusahaan saat ini & mencari tambahan income dg berbisnis.

Umur saya 27thn, msh single & 2 hal ini jg menjadi pertimbangan saya
utk menetapkan 1 diantara 2 pilihan diatas.
Saya ingin segera berkeluarga namun saya jg ingin mapan dulu secara finansial.

Adapun yg ingin saya tanyakan adalah :
1. Apa saja kemungkinan2 yg bakal terjadi atas 2 pilihan tsb diatas (baik & buruknya)
2. Apa saja yg harus saya lakukan selanjutnya setelah saya memutuskan 1 pilihan diatas?
3. Apa saja pilihan lain yg bisa saya lakukan selain 2 pilihan saya diatas yg bisa
membantu saya memecahkan problem finansial saya.

Demikian & bantuannya sangat saya nantikan.
terimakasih.
@sep

 

Pak Asep yang sedang menggali manajemen risiko atas perubahan profesi,

Terimakasih atas kepercayaan Bapak pada konsultankarir.com untuk memberi masukan mengenai manajemen risiko terhadap perubahan profesi dan pemikiran mengenai peluang lain untuk menambah income. Tapi sayang Bapak tidak menceritakan tentang jenis pekerjaan Bapak selama ini. Semoga masukan konsultan karir ini tetap dapat memberi inspirasi.

Saat ini Bapak sudah bekerja selama 5 tahun, di perusahaan nasional, dengan pendapatan +/- 3 juta. Kalau di lihat dari pendapatan yang Bapak terima dapat dibayangkan bahwa perusahaan tempat bekerja Bapak memiliki skala usaha menengah dan jabatan Bapak diperkirakan sebagai supervisi atau setidaknya ahli muda. Semoga yang kami perkirakan tidak terlalu menyimpang dari realitanya.

Saat ini Bapak merasa bahwa pendapatan tidak mencukupi untuk melangkah ke jenjang berumah tangga (antara lain atau memenuhi target hidup lain yang mungkin sudah direncanakan). Pemikiran yang telah muncul adalah mencari perusahaan lain dengan pendapatan lebih besar misalnya di perusahaan minyak atau tetap bertahan diperusahaan saat ini dan mencari tambahan income dengan berbisnis.

Dengan gambaran singkat seperti di atas, saya mencoba membedah manajemen risikonya:

PINDAH KE PERUSAHAAN MINYAK

TETAP BERTAHAN DAN BERBISNIS

  • Pola kerja berubah, berarti anda siap ditempatkan di remote area di luar negeri atau di pedalaman, bahkan di tengah laut.
  • Tuntutan perusahaan minyak tinggi sesuai standar operasi yang telah ditetapkan. Waktu kerja lebih banyak dan ketat targetnya.
  • Kreativitas berkreasi dalam rangka menetapkan sistem, hampir tidak mungkin dilakukan, karena sistem sudah baku, sehingga anda hanya sebagai operator sistem. Kemungkinan timbul kejenuhan timbul apabila anda seorang yang kreatif.
  • Pendapatan lebih besar karena biasanya dihitung berdasarkan mata uang asing.
  • Pola kerja berubah, karena diperlukan waktu untuk mempersiapkan bisnis baru.
  • Disiplin diri dan konsistensi terhadap jadual kerja dalam mempersiapkan bisnis baru mulai mencari nara sumber bisnis, pasar, pola bisnis, modal yang dibutuhkan, dan sumber dana lainnya.
  • Kemampuan mengelola dua usaha yaitu pekerjaan dan bisnis yang dirintis haruslah prima.
  • Harus memiliki SDM yang dapat dipercaya dibidang bisnis yang dikembangkan.
  • Tuntutan kreativitas tinggi karena mengelola bisnis pribadi untuk
  • Pendapatan tergantung keuntungan yang diperoleh, berarti tantangan sangat dinamis.
  • Pola berkeluarga harus dipikirkan dari awal, apakah keluarga diajak atau di tinggal. Apabila diajak juga dipikirkan kegiatan pasangan dan pengembangan pendidikan formal/informal anak. Apabila ditinggal harus menetapkan home base-nya dan memiliki pasangan yang mandiri dan kuat iman.
  • Pola pendidikan anak yang mandiri, karena seiring dengan pendapatan besar biasanya membuat orang tua memanjakan.
  • Pola berkeluarga harus dipikirkan bahwa ada pendapatan tetap dan pendapatan tidak tetap (hasil dari bisnis)
  • Jenis bisnis harus yang sehati, yang disenangi (berasal dari hobi dan/atau keahlian yang dimiliki)
  • Banyak melakukan benchmarking tentang bisnis yang akan digeluti.

Masukan lain dari konsultankarir.com adalah memaksimalkan peluang untuk naik jabatan di tempat kerja, sehingga pendapatan pun menjadi bertambah pula. Misalnya meningkatkan dahulu pendidikan setinggi mungkin, sehingga dapat menambah nilai diri, atau rajin menambah wawasan dengan pelatihan, membaca buku atau search melalui internet sehingga nilai jual diri pun meningkat, disamping itu juga banyak mengikuti organisasi profesi sehingga memiliki jejaring profesional dan mengetahui dinamika perkembangan profesinya/fungsinya.

Demikian masukan yang dapat diberikan semoga sharing ini dapat menjadi motivasi atau inspirasi dalam kehidupan Bapak selanjutnya. Karena yang paling tahu situasi dan kondisinya adalah Bapak sendiri, tapi kami percaya bahwa sebagai orang muda yang dinamis adalah pribadi yang selalu mendambakan perubahan maka buatlah selalu perubahan-perubahan sesuai dengan ritme dan nafas kehidupan Bapak.

Selamat menikmati libur tahun baru dan selamat merenungi segala sesuatu yang telah terjadi di tahun 2008, dan semoga masukan ini dapat juga menambah bahan renungan Bapak sehingga di tahun 2009 Bapak mampu menentukan langkah yang paling baik bagi pengembangan hidup Bapak selanjutnya.

Salam,

Pia Noorbambang

Pia Noorbambang saat ini menjabat sebagai manajer pengembangan SDM di Wijaya Karya Tbk, disamping menjadi senior consultant di konsultankarir.com.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor