Friday, March 29, 2024
HomePerspectiveArtikelTips Agar Millennial Betah di Tempat Kerja

Tips Agar Millennial Betah di Tempat Kerja

Millenial atau yang juga sering disebut dengan generasi Y merupakan generasi yang lahir sekitar tahun 1970an akhir/1980an awal sampai tahun 1990an akhir. Generasi ini sangat identik dengan kedekatan terhadap teknologi, khususnya teknologi komunikasi, digital, dan media sosial. Setiap generasi, termasuk millennial memiliki karakteristik masing-masing untuk mengoptimalkan potensi dan bakat mereka.

Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan jika memiliki karyawan dari generasi millennial.

Memberikan Rotasi Tugas

Generasi millennial dikenal menyukai tantangan atau bisa dikatakan mudah bosan ketika meniti karir. Hal ini mungkin sering ditemukan dari CV mereka yang memiliki banyak pengalaman kerja dari tempat yang berbeda-beda. Sebenarnya, mereka tidak suka menjalani pekerjaan yang berupa rutinitas sama terus menerus. Untuk mengatasi hal ini, millennial sebaiknya mendapat rotasi tugas setiap periode tertentu. Selain itu para millennials yang memiliki tugas beririsan juga dapat dipasangkan atau diminta berkolaborasi memberikan ide-ide yang unik untuk menuntaskan pekerjaan mereka.

Memberikan Arahan yang Jelas

Dalam sebuah tim, para millennials harus diajak untuk berjalan ke arah yang sama dengan arahan yang jelas. Tanpa arahan yang jelas, mereka dapat terjebak pada perasaan bahwa apa yang mereka lakukan terkesan tidak bermakna. Millennial tidak hanya ingin sekedar bekerja tetapi juga membuat perubahan.

Sesi coaching juga sangat membantu.  Atasan dapat melakukan sesi tersebut sebulan sekali untuk mengingatkan millennial mengenai visi yang ingin dicapai bersama. Ajang diskusi orang per orang ini  juga merupakan sarana untuk menunjukkan bahwa peran mereka untuk mencapai tujuan bersama sangat penting.

Memberikan Kesempatan Untuk Menggunakan Cara Mereka

Generasi millennial biasanya tidak suka didikte. Hal ini mungkin memberikan kesan yang manja atau egois dalam relasi kerja. Namun mereka juga memiliki kreativitas yang tinggi. Sebagai atasan, Anda hanya perlu memberikan arahan untuk mereka dan membiarkan mereka menentukan sendiri cara mencapai tujuan misalnya membuat timeline atau jadwal sendiri.

Mengadakan Evaluasi

Memungkinkan adanya kreativitas tidak berarti millennial boleh bebas tanpa batasan. Mereka tetap memerlukan indikator keberhasilan bersama. Lakukan evaluasi kegiatan setelah tugas usai terlaksana. Ini adalah cara yang efektif bagi millennial untuk memiliki ruang kreasi yang bertanggung jawab

Itulah beberapa tips bagi siapa saja yang bekerja dengan millennial supaya generasi millennial dapat bertahan lama bekerja bersama Anda.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor