Friday, April 19, 2024
HomePerspectiveArtikelThe Mystery of 40

The Mystery of 40

Angka 40 bagi kebanyakan masyarakat Barat dianggap memiliki makna tersendiri. Bahkan masyarakat Amerika punya filosofi berkaitan dengan usia orang saat menginjak 40 tahun “Life begins at forty“.

Daya magis 40

Sebuah prinsip yang sangat menarik karena kemudian banyak orang mempercayainya. Seorang penulis Amerika, Walter B. Pitkin bahkan pada tahun 1932 kemudian menuliskan sebuah buku motivasi dengan judul Life Begins at 40, dan kemudian tahun 1980 John Lennon  juga membuat judul lagu dengan judul serupa. Tampaknya “keramatnya” angka tersebut memiliki beragam makna dan pesona bagi banyak individu. Suatu ketika penulis berkesempatan berdiskusi dengan salah seorang direktur perusahaan multinasional untuk Indonesia, yang kemudian menuturkan filosofinya tentang titik balik usia 40 tahun.

“Pada usia 40 orang akan mengalami satu atau beberapa perubahan besar dalam hidupnya, apakah itu perubahan pasangan hidup, kepercayaan terhadap agama, maupun perubahan karir maupun pekerjaan” ungkap seorang nara sumber yang ketika itu berusia 39 tahun. Lalu apa yang terjadi saat dia berusia 40 tahun, dia pindah kerja di perusahaan multinasional yang lain dan menjabat posisi direktur wilayah Asia. Sebuah perubahan yang tentu saja secara kasat mata menunjukan signifikansi yang nyata.

Perubahan

Dari pendekatan fisik dan psikis maka dapat dilihat batasan usia 40 memang memungkinkan seorang individu mengalami berbagai perubahan.

Secara fisik, pada usia 40 tahun, manusia akan jauh berbeda kemampuan fisiknya dari pada usia 20-30an. Tentu saja angka 40 ini tidak tepat persis di angka 40, namun pada usia 40-an lebih fungsi organ tubuh memang mengalami perubahan nyata. Jika fisik secara alamiah berubah, maka kondisi psikis pun sangat mungkin juga mengalami perubahan. Kematangan emosi yang masuk dalam kategori dewasa dan mapan, menyebabkan orang-orang yang berada di usia ini terlihat jauh lebih tenang dan fokus dalam memandang persoalan. Meskipun tidak jarang ada juga yang mengalami kondisi berbalik, yakni mengalami krisis paruh baya (mid-life crisis).

Perubahan kondisi fisik dan psikis inilah yang kemudian dianggap sebagai langkah awal untuk orang memulai hidup “baru” dalam fase yang berubah tersebut. Hidup pun seolah-olah diawali dari usia 40 tahun tersebut. Tentu saja persiapan mental masing-masing individu saat menghadapi perubahan fase ini sangat diperlukan. Tidak semua orang bisa menerima perubahan dengan cukup bijaksana, karena ada yang menganggap memasuki usia 40 sekadar perubahan fisik saja. Fisik dianggap sudah tua, that’s all,  namun mentalnya tidak dipersiapkan untuk menjadi lebih matang. Di sinilah situasi krisis paruh baya akan terjadi, sesuatu yang seharusnya bisa diantisipasi. Padahal seharusnya kematangan sikap dan emosi bisa menjadi awal permulaan yang sangat positif bagi peningkatan dan pengembangan karir seseorang.

Pada dunia politik bahkan rata-rata presiden dan kepala negara di dunia ini selalu dijabat oleh orang-orang yang berusia di atas 40 tahun, dengan asumsi mereka sudah memiliki kematangan emosi untuk menjadi pemimpin sebuah negara.

Jadi bagi yang sedang menuju usia 40 tahun, sudahkah ada perubahan rencana besar yang Anda persiapkan?

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor