Wednesday, April 24, 2024
HomePerspectiveArtikelJadilah kandidat yang bersinar!

Jadilah kandidat yang bersinar!

Tidak terlalu mencengangkan membaca kelangkaan talent di Indonesia seperti juga pembahasan dalam majalah SWA edisi 07/2012. Jika Anda adalah pelaku HR baik internal perusahaan maupun konsultan yang lebih berkecimpung dalam proses seleksi dan pemetaan potensi, tentu kabar ini juga tidak terlalu bombastis. Hal ini pula yang menguras energy HRD untuk dapat mempertahankan orang-orang istimewa/potensial. Pada saat yang sama, orang istimewa ini tidak lagi berasal dari generasi X apalagi Babyboomers yang cenderung ‘menikahi perusahaan’. Generasi Y memiliki semangat berbeda dan mengganti kesetiaan terhadap perusahaan menjadi kesetiaan profesi atau work engagement. Generasi yang terlahir tahun 1980an – 1990an (ada yang menyatakan termasuk mereka yang lahir di akhir 1980an) menjadi tantangan tersendiri karena lebih cuek pada ‘kemapanan’. Mereka lebih aktif dalam menciptakan ‘kemapanan’ dan kenyamanan personal. Perusahaan pun dituntut lebih kreatif untuk menciptakan pola dan nuansa kerja yang lebih pas sehingga dapat memperpanjang usia hubungan kerja.

Fenomena generasi Y semakin terasa di Indonesia, di mana istilah flexy-hours mulai akrab di kalangan professional. Jika sebagian memandang gerah tuntutan flexy-hours dan tetap menuntut perlunya pertemuan fisik sebanyak mungkin, sebenarnya flexy-hours tidak sekedar mencerminkan kebebasan dan tidak ingin terikat. Flexy-hours justru mencerminkan kemandirian mental dan tanggung jawab dalam mengelola waktu. Perusahaan tidak perlu menjadi ‘satpam’ yang mengawasi gerak-gerik pekerja dan memastikan tidak adanya dead-line yang molor atau main mata dengan perusahaan competitor melalui fasilitas kantor. Pola-pola seperti ini sebenarnya telah ?diambil alih? secara personal dengan keterikatan yang lebih halus namun tidak kalah kuat.

Kembali pada permasalahan kelangkaan talent, maka tuntutan perubahan dalam dunia kerja menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Bagaimana dengan para kandidat maupun professional Indonesia? Perkembangan konsultasi online dari awal Konsultankarir.com hadir di tahun 2008 hingga kini cukup menggembirakan. Artinya, kini telah banyak pembaca/penulis surat konsultasi yang mulai menyadari bahwa perkembangan karier tidak semata di tangan perusahaan, melainkan diri sendiri. Akan tetapi, selain pertanyaan tentang minat karir, aspek lain yang perlu dikembangkan adalah keyakinan pada diri dan pikiran positif. Faktor psikologis ini tidak hanya pada mereka yang baru lulus kuliah (fresh graduate) melainkan juga yang telah bekerja. Aspek ini sangat penting bagi diri sendiri karena pikiran negative cenderung menutup alternative dan kesempatan yang sebenarnya bertebaran di sekitar diri. Kurangnya keyakinan diri dan kecenderungan berpikir negatif lah yang mengaburkan kenyataan seperti telah mengenyam pendidikan, baik SMA atau perguruan tinggi, juga pengalaman kerja-1 tahun atau lebih. Dalam pengamatan saya, salah satu factor kelangkaan talent di Indonesia ada pada aspek psikologis, bukan semata kemampuan teknis. Masih cukup banyak dalam proses seleksi, kandidat yang belum serius menggali diri dan minatnya, sehingga yang tampil adalah ‘apapun deh’, pokoknya kerja. Padahal bahasa tubuh ini jelas tidak menarik calon pemberi kerja. Bagaimana akan bersaing jika semangat juang diri saja entah di mana?

Semakin terbukanya dunia membuka banyak kesempatan sekaligus tantangan lebih luas. Persaingan tidak hanya dalam level nasional namun juga internasional. Peminat kerja tidak hanya dari Indonesia melainkan negeri lain dengan level yang mulai bervariasi. Dalam persaingan ini, modal psikologis mestinya menjadi semangat diri, sehingga dinamika dunia kerja global menjadi kekayaan tersendiri, bukan sebaliknya.

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor