Keputusan Resign
Dear konsultasi karir,
Saya Andre, usia 24 tahun ( tahun 2014 ini jalan 25 ). Saya lulus akhir tahun 2011. Saya sekarang sudah bekerja di salah satu perusahaan media televisi. Lama bekerja sudah 1 tahun ( Februari 2013 – sekarang Februari 2014 ). Saya kerja di media ini karena memang penasaran dengan salah satu posisi yaitu team creative. Pada tahun lalu saya mendapatkan pekerjaan ini dan akhirnya sampai sekarang.
Ketika bulan November 2013 saya mulai jenuh. Banyak faktor, yang pertama saya mulai jenuh dengan rutinitas kerja di media yang mana kerja diatas 20 jam itu menjadi lumrah. Yang ke dua, saya juga memikirkan kesehatan dan dunia sosial dan ibadah saya yang mulai terganggu, karena memang kerja di media adalah pekerjaan tak kenal waktu (Sabtu dan Minggu masuk adalah hal yang lumrah). Memang ada hari dimana libur, tapi ketika hari libur itu direbut untuk masuk karena ada meeting mendadak atau apapun, kita sebagai karyawan hanya menuruti demi menunjukan loyalitas dan dedikasi.
Dipikiran saya pada saat itu, pekerjaan ini SUDAH TIDAK MEMBUAT SAYA NYAMAN. Saya berniat untuk pindah divisi. Melihat teman saya bisa pindah divisi, itu merupakan angin segar. Tandanya saya punya kesempatan yg sama. Bulan Desember 2013 pertengahan, saya mulai berbicara dengan produser dan akhirnya ke HRD. Dari HRD mengatakan bahwa pindah divisi itu bisa tapi dengan proses. Setelah menunggu, sekitar Januari 2014 saya mendapat kabar kalo saya tidak bisa pindah divisi dengan BANYAK alesan yang menurut saya knapa tidak ngomong diawal. Mereka sudah terlanjur menjanjikan. Penantian saya sia – sia, dan HRD dengan bahasa halusnya yang panjang dan ribet mengatakan saya harus tetap di posisi itu. Bahasa kasarnya, pilihan cuman 2 antara loe resign atau lo mau lanjut. Akhirnya saya kehilangan semangat kerja dan sudah makin muak. Saya sudah mencoba mencintai kembali pekerjaan saya, saya coba seminggu di program baru tetapi tidak bisa, Saya malah makin muak. Sekarang sudah bulan februari, saya sudah bersiap-siap resign karena kemungkinan saya untuk bertahan tidak bisa.
Apakah ada solusi? Karena saya ragu dan takut untuk resign. Bagaimana cara ngomongnya ke HRD?
Terima kasih,
Ditunggu balasannya.
Andre
Dear Andre,
Sebaiknya Anda segera mengambil keputusan, karena bekerja dengan perasaan negatif hanya akan merugikan diri sendiri. Cara yang Anda tempuh sudah bagus, artinya Anda mencoba untuk berpindah ke divisi lain. Pada sisi lain, Anda juga tentu mengetahui kondisi perusahaan tersebut, baik pola kerja, termasuk kebutuhan individu di satu divisi lainnya, meski mungkin tidak secara akurat.
Jika Anda memutuskan untuk tetap mencoba bertahan, lakukan dengan sepenuh hati dan buatlah target untuk diri sendiri. Target personal ini sebaiknya terkait dengan pengembangan diri yang signifikan. Dengan target, maka kita memiliki misi sendiri dan menjadi motivasi tersendiri.
Coba pula untuk berdiskusi dengan rekan kerja, terutama rekan senior. Mereka tentu menghadapi isu serupa, pelajarilah bagaimana mereka bisa survive. Trik lain, tantang diri sendiri untuk seminimal mungkin mengeluh. Kami memahami dengan perasaan muak yang And ceritakan, tentu sulit. Tetapi, cara kerja otak kita juga unik. Begitu kita bertekad untuk mencapai sesuatu, maka perhatian kita pun akan mencari hal-hal pendukung.
Hal lain yang cukup menggelitik adalah, apa yang membuat Anda ragu dan takut untuk berbicara pada HRD? Jika Anda ragu HRD akan menolak alasan, maka Anda perlu menyiapkan alasan yang tepat, tanpa menyudutkan perusahaan/divisi. Perasaan bosan memang bisa menjadi alasan, tetapi kurang tepat, karena perasaan itu bisa mendatangi siapa saja. Fokuslah pada pengembangan diri dan karier.
Kami harap pembahasan kecil ini bisa membantu, sebagai tambahan, silahkan membaca beberapa artikel terkait berikut ini: (1) http://www.konsultankarir.com/perspective/konsultasi/2013/05/21/keputusan-resign-dan-cara-resign-baik-baik , (2) http://www.konsultankarir.com/perspective/konsultasi/2012/04/03/1-store-2-manager (3) http://www.konsultankarir.com/perspective/artikel/my-journey-artikel/2011/01/16/tujuh-hari-puasa-mengeluh , (4) http://www.konsultankarir.com/saya-dan-karir/2011/10/25/jenuh-di-tempat-kerja
Salam,
Tim Konsultankarir.com
Share Your Thoughts!