Proses S1 Pendidikan Agama Islam bingung pilih karir yang tepat
Saya mahasiswa akhir proses skripsi, saya bingung setelah lulus kuliah walau banyak penawaran dari keluarga jadi PNS. Masalahnya saya masih serumah dengan ortu, namun punya harapan ingin hidup mapan. Saya punya minat jadi penulis dan keterampilan public speaking walau saat kuliah jarang ikut organisasi keterampilan ini belajar otodidak. Saya bingung karir yang tepat untuk saya bagian apa ya, bertanya pada pegawai bank pun terasa psimis untuk diterima. Walau dalam diri juga ada optimisme untuk mencoba hal baru. Atas jawabannya terima kasih.
Hendra
Dear Hendra,
Kalau Anda memiliki minat menjadi penulis dan public speaker, mulailah menguji minat ini. Menguji di sini artinya, membuktikan secara konkret dengan mempraktekkan langsung. Untuk penulis, langkah apa saja yang telah Anda ambil? Menulis blog, mengikuti lomba menulis, mengirimkan tulisan ke media massa, mengirimkan (posting) artikel di mailing list, menulis buku/naskah buku, mengirimkan naskah buku ke penerbit, berpartisipasi aktif (berbagi dan berdiskusi) dalam komunitas penulis baik virtual seperti mailing list, juga menghadiri event/kopi daratnya, mengikuti pelatihan menulis online atau pelatihan tatap muka, dsb. Untuk public speaking, langkah apa saja yang telah dilakukan? Menjadi presenter/MC di acara keluarga, event kampus, mengikuti pelatihan public speaking, berpartisipasi dalam komunitas public speaking, atau lainnya?
Rentetan pertanyaan di atas penting untuk menguji seberapa kuat minat kita, atau hanya keinginan karena melihat teman/orang lain sepertinya asyik menjalani hal itu. Apa yang terlihat asyik belum tentu mengasyikkan bagi diri kita. Jangan sia-siakan minat diri, jadikan kompas untuk mengetahui passion Anda. Anda akan mengetahuinya ketika sudah menjalani sendiri, akan ada titik di mana Anda meyakini ini memang passion, atau ini hanya minat dan lebih tepat untuk hobi saja. Minat yang menjadi passion adalah minat yang akan Anda usahakan secara sungguh-sungguh. Bagaimanapun ketatnya jadwal skripsi atau kuliah, Anda akan mencari celah untuk sedikit demi sedikit mewujudkan minat tersebut, tidak hanya di angan.
Terkait dengan keinginan untuk melanjutkan ke jenjang S2 dan keinginan untuk membuka aestethic care. Cobalah mencermati jurusan yang bisa menjembatani keinginan karier ke depan. Bila yang Anda maksud adalah keinginan untuk memiliki usaha sendiri, dalam bidang aestethic, Anda bisa mempelajari keilmuan yang mendukung rencana usaha mandiri tersebut, seperti manajemen atau lainnya. Jangan lupa, uji minat di bidang tata rias tersebut dengan rentetan pertanyaan untuk minat menjadi penulis dan public speaker.
Orangtua tentu ingin mengarahkan yang terbaik bagi putra-putrinya, tetapi tetap terbuka kemungkinan untuk ‘negosiasi’ bila ada perbedaan pandangan atau keinginan. Secara umum, kekhawatiran orangtua adalah keinginan anak hanya keinginan sesaat karena melihat teman atau lainnya. Tunjukkan kesungguhan dan bukti nyata, tidak perlu langsung besar, tetapi jika bukti kecil yang berkelanjutan bisa mereka lihat, tentu semakin terbuka kemungkinan untuk ‘negosiasi’ dan mendapatkan dukungan mereka sepenuhnya. Bukti-bukti itulah yang juga menenangkan orangtua bahwa putra/putri mereka memang nyaman dan yakin dengan pilihan itu.
Jangan lupa juga untuk terus mengasah kemampuan bahasa Inggris. Jangan risaukan stempel tempat Anda belajar, bukan itu yang menjamin kesuksesan Anda, tetapi kemampuan Anda sendiri. Ingatlah bahwa bahasa Inggris sudah menjadi bahasa ‘wajib’ dalam dunia kerja saat ini, baik mengelola dokumen atau berinteraksi langsung dengan orang asing.
Demikian pandangan dan saran kecil dari kami, semoga bisa membantu.
Salam,
Tim Konsultankarir.com
Share Your Thoughts!