Saturday, April 20, 2024
HomePerspectiveResensi BukuMau SDM Handal? Lakukan Riset SDM!

Mau SDM Handal? Lakukan Riset SDM!

Judul: Riset Sumber Daya Manusia: cara praktis mengukur stress, kepuasan kerja, komitmen, loyalitas, motivasi kerja dan aspek-aspek kerja karyawan lainnya
Penulis: Istijanto Oei, M.M., M.Comm
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: April, 2010
Hal.: 273 + X
Harga: Rp. 57.500,00
Peresensi: Ardiningtiyas

Jika pada kesempatan sebelumnya Konsultankarir.com mendapat kesempatan menulis resensi buku terbitan Gramedia yang mengkritik aktivitas departemen SDM. Departemen yang seharusnya menjadi sumber dari banyak informasi tentang pelaku utama bisnis yakni manusiaini dituding tidak optimal. Banyak informasi pekerja dalam departemen ini yang hanya berupa nama dan angka. Departemen SDM hanya mengenal atau hafal nama karyawan, namun tidak mengenal siapa mereka. Apa yang menjadi minat, pola kerja, motivasi kerja apalagi kepuasan kerja. Buku ?Mengapa Departemen SDM Dibenci?? yang cukup memanaskan semangat pelaku SDM kini mendapatkan partner sekaligus instrumen penangkalnya.

Buku Istijanto Oei ini merupakan edisi revisi dengan beberapa bonus menarik dan berguna seperti Employee?s Self Testing, 30 kuesioner riset SDM terkini serta Cara analisis & olah data SPSS. Buku praktis yang telah dipakai oleh praktisi SDM termasuk karyawan ini memasuki cetakan ke-4, untuk menguji aspek-aspek kerja. Seperti tekanan pekerjaan, kepuasan kerja, hingga kebingungan peran. Penulis memulai lembaran buku ini dengan Bab 0 berjudul Pemanasan. Pembaca diajak melakukan evaluasi mandiri dengan mengisi Employee?s Self Testing untuk menguji baik buruknya factor-faktor kerja. Penulis berpandangan bahwa sebagai karyawan, tentu banyak menghadapi situasi menyenangkan dan sebaliknya. Situasi inilah yang ingin dilihat pengaruhnya terhadap prestasi atau produktivitas kerja. Terdapat 21 pernyataan dengan pilihan dari Sangat Setuju hingga Sangat Tidak Setuju (h.1-6).

Setelah pemanasan yang memberi kesempatan diri menelusuri ?catatan? kinerja diri selama ini, penulis menyuguhkan menu utama yakni riset SDM. Sebagai satu-satunya aset yang berbeda dari aset benda lain di perusahaan, manusia memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. ?Keunikan aset SD Mini mensyaratkan pengelolaan yang berbeda dengan aset lain, sebab aset ini memiliki pikiran, perasaan, dan perilaku, sehingga jika dikelola dengan baik akan mampu memberikan sumbangan bagi kemajuan perusahaan? . Penulis mencontohkan berbagai keunikan di siniseperti dalam memotivasi karyawan. Sistem bonus mungkin akan cocok untuk karyawan bagian produksi, namun kurang untuk di bagian pelayanan pelanggan, atau level manajer. Pujian mungkin bisa memacu semangat kerja, namun bisa dianggap basa-basi untuk karyawan di bagian perakitan (h.7).

Lalu bagaimana mengetahui perlakuan tepat pada karyawan, apalagi dalam satu perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 100? Buku ini memberikan jawaban praktisnya. Penulis tidak hanya memberikan gambaran pentingnya riset tentang SDM, melainkan juga tahapan, analisa dan instrumen riset yang siap diaplikasikan. Secara detil, buku ini mengangkat tema: Penetapan Masalah Riset; Penentuan Desain Riset; Metode Pengumpulan Data; Menentukan Desain Pertanyaan, Skala, dan Alat Analisis; Metode Pengambilan Sampel; Proposal Riset SDM; Pengumpulan Data; Pengeditan, Pengodean, Penginputan Data; Analisis dan Penginterpretasian Data; Penyajian Laporan Riset; Aplikasi Praktis 30 Topik Riset SDM.

Untuk mereka yang belum akrab dengan riset SDM, bisa mempelajari pemetaannya pada Gambar 1.2: Tahapan riset SDM. Bagan ini memberikan gambaran jelas dan runtut mulai dari Penentuan masalah riset sebagai kotak teratas hingga panah ke kotak paling bawah yakni Penulisan dan penyampaian laporan akhir (h.14). Peta ini juga berfungsi sebagai pengantar pembahasan buku secara menyeluruh.

Penulis mengangkat beberapa isu krusial dalam penetapan masalah riset, seperti perbedaan identifikasi masalah dan pemecahan masalah. Identifikasi memiliki fungsi prediktif dan antisipatif yakni mengidentifikasi masalah yang berpotensi muncul. Sedangkan pemecahan masalah bersifat pragmatis yakni fokus pada masalah-masalah yang telah ada (h.22-23). Selanjutnya, bagaimana desain riset yang tepat? Apakah eksploratori, deskriptif atau kausal? Apa saja tujuan, karakter, metode dan hasilnya? Penulis merangkum berbagai pertanyaan tersebut dalam table 3.1 (h.28) melengkapi pembahasan di bab.3.

Pengetahuan tentang data seperti data primer-sekunder, kualitatif-kuantitaif akan ditemukan pada pembahasan metode pengumpulan data. Data kualitatif bersifat bervariasi, tidak terstruktur; deskriptif dan bisa mendalam serta non-statistik. Karena itu, secara kuantitas biasanya bisa lebih sedikit, seperti 10 karyawan. Berbeda dengan data kuantitatif yang berpola terstruktur, mengarah pada kesimpulan (konklutif), lebih mungkin untuk membuat generalisasi karena membutuhkan jumlah lebih banyak untuk pengolahan statistik (h.43).

“Desain pertanyaan, penentuan jenis skala dan alat analisis merupakan tahap riset yang saling berhubungan. Namun, ketiga komponen tersebut tidak mutlak harus ada, tergantung jenis risetnya? (h.61). Penyusunan daftar pertanyaan harus sesuai dengan jenis dan tujuan riset. Kini, bagaimana teknik mengembangkan pertanyaan dalam kuesioner, skala apa yang tepat dan ada berapa macam skala yang dapat digunakan dalam riset. Semua itu dijelaskan secara sederhana dalam bab 5 ini.

Semua langkah di atas masih belum lengkap tanpa Anda mengetahui teknik pengambilan sample. Pada prinsipnya pengetahuan ini hampir telah dimiliki pembaca yang mengambil mata kuliah metode penelitian dan penyusunan tulisan ilmiah seperti skripsi. Meski demikian, penulis tetap membahas inti dari beberapa teknik pengambilan sampel yang bisa digunakan dalam riset SDM. Terbagi menjadi dua besar teknik yakni probability sampling dan non-probability sampling, Anda akan kembali menemui simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, pada probability sampling. Berlanjut dengan judgemental sampling, convenient sampling, quota sampling, dan snowball sampling untuk non-probability sampling (h.132).

Penulis melengkapi metode pengumpulan data dengan cara memasukkan data dalam program SPSS (h.160). Proses analisa statistik menggunakan program SPSS juga disajikan pada bab selanjutnya dengan menampilkan secara berurut tahapannya (h.177). Setelah semua tahap tersebut dilakukan, kini saatnya menuliskan laporan riset SDM. Bagaimana sistematikanya? Anda tinggal mencermati ringkasannya di hal.182, dan menuangkannya dalam Laporan Riset SDM.

Buku yang simpel, praktis namun cukup menyeluruh ini bisa menjadi pegangan bagi riset SDM di perusahaan. Suatu kebutuhan mendasar untuk menerjemahkan secara nyata paradigma ?Karyawan adalah aset perusahaan?. Pada sisi lain, buku ini akan lebih lengkap jika menambahkan dasar riset empiris ilmiah seperti bagaimana menggunakan landasan teoretis dan hasil studi sebelumnya untuk acuan penyusunan riset. Tema penting lainnya juga tentang validitas dan realibilitas instrument riset. Bagaimana menyusun dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan dalam kuesioner sehingga bisa tepat (valid) dan memiliki keajegan (reliable). Ilustrasi sederhananya, jika Anda menimbang badan pada pukul 8 pagi berat badan Anda 48, kemudian pada pukul4 sore Anda menimbang ladi dan mendapatkan hasil 60, tentu ada yang salah. Ada kemungkinan Anda salah membaca angka pada timbangan, atau timbangan itu yang tidak benar. Pembahasan tema tersebut akan menjadi bekal lebih kuat untuk pihak Departemen SDM mengembangkan riset sesuai kebutuhan dengan fondasi ilmiah.

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

5 COMMENTS

  1. ada yang punya buku diatas??? klo ada boleh sy pinjam, sy cari2 ke toko2 buku, dan beli buku online buku ini sudah habis terjual. klo ada yang bisa mereferensikan buku ini, hubungi ya..

  2. buku Diatas mrupkn slh satu buku yang akan dijadikan pustaka penelitian sy, tp sayang ngedapatin buku itu susah banget, sudah sy hubungi ke penerbitnya langsung buku itu sudah tidak tersedia. sy cri2 ditoko bk ternama dijakarta juga tdk ada.. klo ada yang tau keterdesiaan buku tersebut di toko buku mana, kabari ya.. mksih..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor