Friday, March 29, 2024
HomePerspectiveKonsultasiMemilih Jurusan S2 yang Tepat

Memilih Jurusan S2 yang Tepat

Saat ini saya baru saja diterima di salah satu instansi pemerintah (dinas pertambangan), background S1 saya adalah teknik pertambangan, dengan pengalaman kerja selama kurang lebih 4 tahun di dunia tambang. Saya berniat melanjutkan S2 begitu saya menjadi PNS,namun saya bingung jurusan S2 apa yang tepat buat saya, mengingat saya enggan untuk mengambil magister teknik (ilmu tambang), terimakasih buat sarannya.

Salam,

Sari Taqwiem Ashra

Dear Sdr. Sari,

Pertama, apa motivasi melanjutkan S2? Setelah Anda menjawab ini, akan lebih mudah untuk menentukan jurusan yang tepat. Jika ingin lebih mendalami keilmuan, mungkin magister teknik dapat menjadi pilihan. Namun Anda sendiri sudah menyatakan enggan memilih ini. Jika Anda ingin mengkaitkan dengan jenjang structural PNS, mungkin jurusan manajerial dapat menjadi pilihan atau ilmu lain yang dapat mendukung karir struktural Anda. Silahkan cermati pengalaman bekerja (di tiap aktivitasnya) selama 4 tahun. Temukan informasi tentang kompetensi utama Anda sebagai modal pengembangan karir di depan dengan melanjutkan pendidikan S2.

Saran kami, pilihlah jurusan yang benar-benar menjadi minat, memberikan manfaat keilmuan dan pengembangan diri secara luas. Pendidikan di jenjang pasca sarjana menyediakan kesempatan personal untuk mengembangkan kemampuan intelektual lebih mandiri, karenanya manfaatkanlah secara optimal. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Salam,

Ardiningtiyas

RELATED ARTICLES

11 COMMENTS

  1. Saya mau tanya nih. Saya lulus dari S1 kimia (murni) sebuah PTN. Saat ini saya bekerja sebagai tenaga pengajar di Akademi Kebidanan dan mengampu mata kuliah biokimia. Latar belakang pendidikan saya yang berbeda dengan pekerjaan yang saya tekuni membuat saya ingin mengambil S2 kesehatan (misalnya Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), sehingga saya bisa lebih berperan dalam institusi tempat saya bekerja. Akan tetapi, jika saya ingin memperoleh BPPS (Beasiswa Program Pasca Sarjana) dari Dikti, saya harus mengambil program studi S2 yang linear. Jika saya mengambil S2 yang linear (Kimia) juga, tetap saja saya merasa kurang berperan di institusi tempat saya bekerja. Tetapi, jika saya mengambil S2 yang tidak linear, ke depannya ijazah S2 saya mempunyai nilai (bobot) yang kecil untuk kenaikan jabatan fungsional akademik. Saya bingung, S2 yang mana yang tepat untuk saya? Mohon sarannya, terima kasih banyak sebelumnya.

    • Dear Oemi,

      Sebaiknya Anda pikirkan kembali tujuan utama melanjutkan pendidikan dan tujuan karier ke depan. Anda juga perlu mendefinisikan yang dimaksud dengan ‘lebih berperan di institusi tempat bekerja’. Sebagai tenaga pengajar, memang cenderung dituntut memiliki keilmuan yang linier. Dengan keilmuan tersebut, apakah Anda menilai belum bisa berperan lebih besar di institusi tempat bekerja? Apakah memungkinkan jika mengambil pelatihan atau pendidikan informal dsb dalam bidang kesehatan guna menunjang profesi Anda? Jika memungkinkan, langkah ini juga bisa Anda ambil selain pendidikan lanjut S2. Sebaiknya diskusikan pula dengan pihak yang tepat di institusi Anda. Semoga dapat membantu 🙂

      Salam,
      Tim Konsultankarir.com

  2. Salam kenal, mohon pencerahannya mengenai jenjang pendidikan saya. Saya saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (PNS) pada pemerintah provinsi di bagian Keuangan Daerah. Latar belakang pendidikan S1 saya di bidang Hukum Perdata (ilmu hukum). Yang ingin saya tanyakan bagaimanakah apabila saya ingin melanjutkan ke jenjang S2, dengan berbeda latar belakang S1 saya atau tidak linier. Misalkan: S1 Ilmu Hukum, menempuh jenjang S2 di jurusan Magister Ilmu Pendidikan. Karena rencana kedepan saya, hendak mutasi ke Instansi terkait dengan jenjang S2 Pendidikan. Mohon petunjuk. Terima kasih… Wassalam..

    • Dear Sdr.Ariandy,

      Terima kasih atas pertanyaan Anda 🙂 Melanjutkan pendidikan ke jenjang S2-S3 tidak selalu harus linier, tetapi akan lebih baik jika kita memahami motivasi dan tujuannya. Jika telah mengetahui tujuannya, maka selanjutnya Anda perlu menanyakan secara langsung ke universitas terkait tentang syarat untuk melanjutkan ke Magister Ilmu Pendidikan. Hal ini karena beberapa jurusan mensyaratkan S1 linier tetapi beberapa tidak. Selain itu, pastikan pula bahwa Anda memang ‘harus’ mengambil jurusan tersebut, artinya Anda perlu memahami bahwa tugas Anda nantinya membutuhkan latar pendidikan (Magister Ilmu Pendidikan) ini, atau justru karena instansi tersebut membutuhkan keilmuan hukum. Seperti yang Anda pasti juga sudah pahami, bahwa dunia kerja merupakan tempat bertemunya beragam disiplin ilmu.

      Silahkan Anda lihat di beberapa link berikut

      Semoga bisa membantu.

      Salam,
      Tim Konsultankarir.com

  3. Saya lulusan S1 Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Marketing Communications. Saya belum berkerja dan disarankan keluarga untuk mengambil S2 agar lebih mudah dan matang dalam berkarir.
    Saya sebaiknya S2 untuk Ilmu Komunikasi atau Manajemen atau Marketing ya? Saya ingin yang serumpun ilmu dengan konsentrasi S1 saya. Terima kasih.

    • Apabila Anda sudah memutuskan untuk melanjutkan kuliah, tentunya yang dipilih adalah yang sesuai dengan minat Anda, untuk yang serumpun tentunya tetap di ilmu komunikasi. Tetapi, Manajemen pun masih famili, karena dalam manajemen ada manajemen pemasaran yang nyambung dengan marketing communication Anda.

      Sepanjang Anda tidak berniat menjadi dosen, kedua pilihan tersebut terbuka untuk Anda pilih. Pertimbangkan minat dan rencana pengembangan karir Anda di masa depan

  4. selamat siang….
    saya ingin berbagi kisah dan pertanyaan. saya adalah Sarjana Sosiologi (non-kependidikan). sekarang saya bekerja sebagai pengajar (guru) di MA Negri. karena beberapa alasan, saya sudah nyaman menjadi staff pengajar meskipun saya masih terbilang GTT, akan tetapi saya ingin mendalami karir saya didunia pendidikan. rencana saya ingin melanjutkan S2 dan hendak mengambil magister pendidikan (jurusan sosiologi/antropologi). apakah pilihan saya tersebut realistis ? maksud saya adalah apakah bisa sarjana sosiologi murni melanjutkan magister pendidikan ? apakah masih tergolong linier jika sewaktu-waktu saya juga bisa sambil mengajar menjadi dosen ?
    terima kasih atas waktunya 🙂

    • Masih realistis karena masih ada keterkaitan dengan dunia pendidikan. Akan tetapi, ada baiknya kamu cari tahu lebih mendalam ke aturan-aturan dosen di Kemendikbud, pengetahuan tersebut akan sangat berguna untuk kamu mengambil keputusan dengan lebih baik.

  5. Selamat Pagi.
    saya kuliah di Jurusan MIPA Pendidikan Kimia saat ini, jika lulus nanti rencana saya ingin mengambil kuliah di jurusan yang berbeda dengan jursan S-1 saya sekarang, rencanya mau ngambil S-2 Jurusan Seni. Apakah itu bisa?
    Terima Kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor