Konsultasi: Bimbang menentukan karir di usia matang. Dari Pia Noorbambang untuk Riadi

oleh | 18 December 2008 | 0 Komentar

Usia saya kini 35 th,diusia tsb saya mulai jenuh dan bertekat melepas profesi saya sbg Graphic Design, saya ingin sekali alih profesi,jika saya tinggalkan profesi lama dan krn saya ada sedikit pengalaman dibidang dagang saya ingin menjalaninya tapi saya takut gagal,kelemahan saya adalah selalu ragu-ragu. Saat ini saya freelancer,tdk ada gaji tetap dan mulai sepi order,anak 2 kecil-kecil dan ada tanggungan kredit rumah dan kendaraan. Bagaimana sebaiknya saya harus bersikap dan memutuskan pak? trims sblmnya.

Bapak yang sedang mempertimbangkan alih profesi,

Terimakasih atas kepercayaan Bapak mendiskusikan kebimbangan Bapak atas keselarasan profesi pekerjaan yang telah digeluti selama ini dan sustainability-nya di masa mendatang di konsultan karir.

Apabila dilihat dari usia Bapak saat ini 35 tahun masih cukup muda untuk berganti haluan, karena profesi sebagai desain grafis dijalani paling lama baru selama +/- 12 tahun. Mengapa dikatakan demikian? Apabila usia rata -rata orang Indonesia 65 tahun berarti masih ada waktu 25 tahun lagi untuk menjalani profesi baru tersebut.

Informasi ini hanya menunjukkan evaluasi kuantitatif, namun dalam hidup seseorang apabila mau melangkah ke dunia baru justru yang perlu di perhatikan adalah analisa kualitatifnya, supaya Anda tidak ragu lagi melangkah.

Contoh yang bisa dikemukakan disini sebagai berikut:

KUANTITATIF

KUALITATIF

PEKERJAAN/PROFESI LAMA

  • Lama kerja
  • Jenis pekerjaan yang diselesaikan
  • Pendapatan yang diterima selama ini

PEKERJAAN/PROFESI LAMA

  • Proses belajar yang didapat dalam rangka peningkatan pada pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian
  • Pengalaman teknis dan non teknis yang didapat
  • Kepuasan terkait dengan pekerjaan dan penghargaan yang didapat
  • Jejaring yang didapat
  • Pembuktian terhadap kompetensi apa saja yang dimiliki

KONDISI YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT MAU PINDAH KE PROFESI LAIN

  • Pola kerjanya, apakah bekerja untuk suatu perusahaan atau wiraswasta? Apakah perlu adaptasi? apabila berbeda antara pekerjaan lama dan baru berarti perlu waktu adaptasi.
  • Petakan kondisi +/- dari profesi lama dan profesi baru yang akan dijalankan.
  • Penyebab mau pindah profesi betul-betul harus digali dengan prinsip jujur pada diri sendiri, penyebab bisa ketrampilan yang mulai tidak memenuhi tuntutan jaman karena profesi dibidang IT memang sangat dinamis tuntutannya karena perkembangannya begitu cepat, atau apa yang menyebabkan kejenuhan dari segi materi atau pekerjaannya sendiri dan seterusnya. Sebab apabila tidak jujur tidak akan dapat apa sebenarnya yang diinginkan. Dan ini sangat diperlukan sebagai landasan dalam melangkah sehingga nantinya tidak akan tengok kebelakang, tidak ada keraguan, dan tidak ada lagi kejenuhan. Karena setiap profesi sebetulnya keluarnya dari hati, dan segala sesuatu apabila dikerjakan dengan hati sepenuhnya tidak akan pernah ada kata jenuh, bosan yang ada adalah kebahagiaan menjalankan profesi tersebuit apalagi mampu membantu sesama.
  • Pertanyakan pada diri sendiri langkah adaptasi apa saja yang perlu disiapkan, waktu yang dibutuhkan, dana cadangan yang diperlukan.
  • Buat manajemen risikonya apabila plan a tidak berhasil akan melakukan plan yang mana apakah plan b atau plan c atau kembali ke profesi lama.
  • Dst-nya

Apabila Bapak telah mengevaluasi faktor-faktor penyebab atau kriteria keberhasilan yang membuat Bapak ingin pindah profesi yang dilakukan dengan jujur, dan keputusan tetap ingin berwiraswasta “dagang”, maka langkah selanjutnya Bapak harus mempelajari profesi baru mulai dari proses bisnisnya sampai dengan persiapan untuk melakukan usaha tersebut (mulai dari feasibility study-nya usaha baru). Analisa ini memang perlu dilakukan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan rasa ragu, supaya segala pertimbangan selalu berdasarkan fakta.

Apabila Bapak sudah mantap untuk berwiraswasta, kami mengucapkan selamat menempuh perjalanan baru dalam menggeluti profesi baru. Namun apabila Bapak masih ragu juga, Bapak bisa mempertimbangkan kembali profesi yang lama, renungkan +/- bagi hidup Bapak dan keluarga, setelah ada hasil permenungan Bapak bisa tetap menggeluti profesi lama sekaligus mulai mengembangkan profesi baru secara bersamaan atau Bapak benar-benar tetap kembali menggeluti profesi lama dengan wajah baru, dalam arti sudah dengan tekad, perbaikan/penyempurnaan pola kerja dst-nya.

Demikian masukan yang dapat diberikan semoga sharing ini dapat mengurangi beban pemikiran dan keraguan Bapak. Karena yang paling tahu situasi dan kondisinya adalah Bapak sendiri, tapi kami percaya bahwa sebagai orang yang menggeluti profesi “desain grafis” adalah pribadi yang cukup kreatif. Biasanya kreatifitas tersebut juga muncul pada saat bergumul dalam kehidupan nyata lainnya.

Jadi jangan pernah ragu dengan kemampuan karena bekal kreatifitas itu tidak selalu dimiliki orang lain, maka inspirasi kami maju terus dengan berpijak pada fakta, hasil evaluasi diri yang jujur, pasti tidak ada masalah yang sulit karena semua hanyalah sebuah tantangan baru yang memang demikianlah alam kehidupan di dunia ini selalu berputar tidak pernah berhenti.

Salam

Pia Noorbambang, Senior Consultant

Dra Pia Noorbambang, M.Si, selain menjadi Senior Consultant di Konsultankarir.com. Beliau juga menjabat sebagai Manajer Pengembangan SDM di sebuah BUMN, PT Wijaya Karya tbk.

Share this post :

Share Your Thoughts!

Copyright © 2023 Konsultan Karir. All rights reserved.